Jeddah, Gatra.com - Layanan internet dan telepon terputus di Jalur Gaza yang dilanda perang pada hari Kamis (14/12).
Pemutusan itu dilakukan di tengah pemboman Israel yang merenggut lebih banyak nyawa warga Palestina.
“Kami dengan menyesal mengumumkan bahwa semua layanan telekomunikasi di Jalur Gaza telah terputus akibat serangan yang sedang berlangsung… Gaza kembali padam,” kata perusahaan telekomunikasi Palestina, Paltel, dikutip Arabnews, Kamis (14/12).
Israel terus melancarkan serangannya ke Gaza, ketika gelombang penyakit yang mematikan juga melanda pengungsi.
Menteri Pertahanan Israel memperingatkan perang dengan Hamas akan berlangsung lebih dari beberapa bulan. Ia mengungkapkan ketika bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di Tel Aviv.
Presiden AS Joe Biden mengatakan minggu ini bahwa pemboman tanpa pandang bulu, yang dilakukan Israel di Gaza akan mengikis dukungan internasional.
Perang tersebut, yang kini memasuki bulan ketiga, dimulai setelah serangan kelompok Palestina pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan militer tanpa henti yang menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sudah 18.787 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Di kota Khan Younis di Gaza selatan, asap mengepul dari puing-puing abu-abu yang disisir orang-orang dengan sekop dan tangan kosong, setelah serangan. Seorang pria duduk di atas beton yang pecah sambil menyeka air matanya.
“Sekitar empat orang masih terjebak di bawah reruntuhan” setelah sebuah pesawat menyerang gedung tanpa peringatan,” kata Hassan Bayyout, 70 tahun.
Pasukan Israel telah membunuh 12 warga Palestina dalam tiga hari penggerebekan di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, termasuk satu orang pemuda ditembak mati di rumah sakit.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan pemerintahan Biden sekarang harus “berjalan” dan mengambil langkah-langkah spesifik menuju solusi dua negara yang sulit dipahami, termasuk dengan memberikan tekanan terhadap Israel.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menolak pernyataan duta besar Israel di London yang menyatakan negaranya tidak menginginkan solusi dua negara dalam konflik dengan Palestina.
Sunak berkata: “Posisi lama kami adalah bahwa solusi dua negara adalah hasil yang tepat, dan menambahkan bahwa ia “sangat prihatin” dengan penderitaan warga sipil di Gaza.
Sementara itu, penembakan artileri Israel meningkat di berbagai kota perbatasan Lebanon dimana Hizbullah aktif.
Koresponden perang melaporkan penggunaan bom fosfor oleh tentara Israel dalam penembakan di pinggiran kota Khiam.