Washington, DC, Gatra.com - Tesla akan menarik kembali sekitar 2 juta mobil karena masalah keamanan yang terkait dengan sistem autopilotnya, demikian ungkap National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) pada hari Rabu (13/12).
Menurut NTHSA, Sistem autopilot Tesla justu membuat pengemudi berisiko lebih besar mengalami kecelakaan dalam situasi-situasi tertentu. Untuk menjawab persoalan itu, produsen mobil listrik ini akan merilis pembaruan perangkat lunak untuk kendaraan yang terdampak pada Februari mendatang.
Dua hari sebelum pengumuman penarikan, Tesla sudah memposting pesan di X sebagai tanggapan atas masalah keamanan yang berpusat pada sistem Autopilot.
"Kami di Tesla percaya bahwa kami memiliki kewajiban moral untuk terus meningkatkan sistem keselamatan kami yang sudah terbaik di kelasnya," kata perusahaan itu.
"Pada saat yang sama, kami juga percaya bahwa secara moral tidak dapat dipertahankan untuk tidak membuat sistem ini tersedia untuk konsumen yang lebih luas, mengingat data yang tak terbantahkan yang menunjukkan bahwa sistem ini menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera."
"Regulator di seluruh dunia memiliki kewajiban untuk melindungi konsumen, dan tim Tesla berharap dapat melanjutkan pekerjaan kami dengan mereka untuk mencapai tujuan bersama dalam mengeliminasi sebanyak mungkin kematian dan cedera di jalan raya," tambah perusahaan.
NHTSA mengidentifikasi cacat keamanan terkait dengan potensi penyalahgunaan sistem Autopilot Tesla oleh pengemudi, kata seorang juru bicara agensi, mencatat bahwa penarikan tersebut mengikuti penyelidikan sistem Autopilot yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
Penyelidikan difokuskan pada situasi di mana pengemudi gagal "mempertahankan tanggung jawab" atas kendaraan saat Autopilot digunakan, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengintervensi atau mengidentifikasi ketika autopilot telah dilepaskan, kata badan tersebut.
"Teknologi otomatis sangat menjanjikan untuk meningkatkan keselamatan, tetapi hanya jika digunakan secara bertanggung jawab; tindakan hari ini adalah contoh peningkatan sistem otomatis dengan memprioritaskan keselamatan," kata juru bicara NHTSA seperti dikutip ABCNews, Kamis (14/12).
Sebagai bagian dari investigasi ini, badan tersebut meninjau 956 kecelakaan di mana Autopilot diduga telah digunakan, kemudian berfokus pada 322 kecelakaan terkait Autopilot yang lebih sempit, termasuk tabrakan frontal dan tabrakan akibat non-aktif sistem yang tidak disengaja, tambah NHTSA.
Penarikan kembali ini mempengaruhi beberapa kendaraan Tesla yang dibuat pada awal tahun 2012, kata agensi tersebut. Model yang terkena dampak termasuk Model 3, Model S, Model X dan Model Y.