Jakarta, Gatra.com - Penggunaan teknologi kini tak bisa lagi dilepaskan sebagai penunjang pendidikan. Bukan hanya sebagai modal mengakselerasi pembelajaran, kebutuhan teknologi juga hadir guna mengefektifkan implementasi kebijakan pendidikan ke seluruh daerah.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rosyidi mengatakan, teknologi sejatinya membawa sebuah paradigma baru untuk para tenaga pendidik. Kini penggunaan teknologi punya peran penting dalam aktivitas belajar. Tak pelak, Unifah menilai para guru dan tenaga pendidik harus mulai akrab dengan perkembangan teknologi.
“Meski pendidik tak bisa digantikan oleh teknologi. Tapi kalau guru tidak mengakrabi teknologi, maka guru itu akan mudah tergantikan,” ujar Unifah dalam giat bertajuk Keberlanjutan Transformasi Digital pada Lanskap Pendidikan Indonesia yang digelar Acer Indonesia di Jakarta, dikutip Rabu (13/12).
Menurut Unifah, saat ini teknologi telah membawa transformasi dalam ekosistem pendidikan, utamanya dalam upaya penyiapan sumber daya manusia (SDM). Anak-anak yang mengenyam pendidikan, kini sudah makin akrab dan mengenal teknologi. Paradigma yang sama pun, Unifah lihat perlu hadir di ekosistem tenaga pendidik.
“Guru atau pendidik ini harus mengenal teknologi. Karena teknologi sudah menjadi alat pembelajaran saat ini. Guru yang mengenal teknologi, akan relate dengan anak-anak muridnya,” papar dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Iwan Syahril menyebut, akselerasi teknologi di ekosistem pendidikan kian terpantik tatkala pandemi Covid-19 melanda beberapa tahun lalu. Sehingga, teknologi pembelajaran pun saat ini menjadi salah satu pokok kebijakan pendidikan yang digagas oleh pemerintah.
Iwan menyebut beberapa platform teknologi seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM) hingga platform ARKAS kini dihadirkan untuk mengakselerasi efektivitas pembelajaran. Lewat payung besar kebijakan Merdeka Belajar pun, sambung Iwan, teknologi menjadi salah satu penghela terwujudnya sistem pendidikan yang mendukung transformasi digital.
“Lewat Merdeka Belajar, Kami menghadirkan beragam produk teknologi yang dibutuhkan ekosistem pendidikan, termasuk guru,” kata Iwan.
Terakhir, Chief Operating Officer, Acer Indonesia, Leny Ng, mengatakan bahwa masa depan pendidikan dimulai sejak dini, dan peran transformasi digital sangat krusial untuk membentuk Indonesia yang lebih maju.
Pihaknya pun memahami bahwa upaya transformasi digital masih banyak menemui tantangan baik dari regulasi, ketersediaan teknologi, maupun SDM. Sehingga, pihaknya memandang bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan stakeholder pendidikan penting dalam menghela transformasi digital di ekosistem pendidikan.
“Karena intergasi antara teknologi dan pendidikan penting dalam menyiapkan generasi yang siap dalam menghadapi tantangan global,” tuturnya.