Jakarta, Gatra.com- Anies Rasyid Baswedan (ABW) tampil lugas, khas dan memukau dalam debat calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di halaman kantor KPU, jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta Pusat, 12/12. Sejumlah pengamat dan survei menilai Anies unggul dalam debat tersebut.
Dalam debat, para kandidat tampil saling menyerang. Muka mereka merah, suara bergetar. Wijayanto Samirin, Sekretaris Dewan Pakar AMIN membuka sedikit pintu dapur Tim AMIN terkait aksi Anies pada debat semalam. "ABW calon natural dan obyektif saja, tidak ada tendensi menyerang," katanya.
"Kalau kita membahas situasi negeri ini yang tidak baik-baik saja dan mengalami kemunduran, kalau kita berani jujur ya pandangan seperti pandangan ABW yang akan muncul," katanya.
Wijayanto juga membuka kunci keunggulan Anies. "ABW memang sangat menguasai materi dan sangat matang public speaking. Dia aktifis mahasiswa, lulusan PhD, pernah jadi peneliti, jadi rektor, jadi menteri, dan jadi Gubernur," katanya.
"Apalagi selama 9 tahun terakhir selalu dicecar pertanyaan media yang sangat kritis dan diserang oleh para buzzer yang ini justru semakin membuatnya matang. Dalam kata lain, persiapan debat ABW sudah sangat lama, sudah sejak mahasiswa dan lingkungan/pengalaman adalah guru terbaiknya," urainya.
"Pertanyaan-pertanyaan dalam debat dengan mudah dijawab ABW karena perjalanan karirnya, ia telah melakukan hal-hal tersebut. Jadi seperti menarasikan pengalaman saja," ungkapnya.
Terhadap capres Ganjar Pranowo yang banyak memberi 'umpan lambung' terhadap ABW, Wijayanto menilai dia bermain bagus. "GP rasanya bermain aman dan cukup bagus juga. Beberapa kalimatnya bisa menginspirasi. Tetapi apa yang dia tanyakan sebenarnya merupakan makanan sehari-hari ABW," katanya.
Wijayanto juga mengungkap yang dilakukan Tim Debat AMIN pasca debat perdana. "Yang dilakukan pasca debat, tim tetap kerja keras, menyiapkan materi-materi debat selanjutnya, sambil memberikan feeding kepada para jubir, pengamat, dewan pakar dan media," pungkasnya.