Pati, Gatra.com - Menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), pengelola destinasi wisata di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diwanti-wanti untuk mewaspadai risiko bencana.
Mengingat pada masa liburan nanti, berbarengan dengan musim penghujan. Sehingga bencana hidrometeorologi perlu diantisipasi.
Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Wisata, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati, Dwi Prasetya mengaku, telah melayangkan surat imbauan kepada pengelola wisata berkenaan hal itu.
"Kita akan membuat surat kepada sebanyak 34 Destinasi Tempat Wisata (DTW) di Kabupaten Pati, karena iklimnya tidak bersahabat. Seperti adanya hujan dan angin," ujarnya, Selasa (12/12).
Alasannya, lantaran obyek wisata di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, kebanyakan adalah wisata alam, baik itu wana wisata maupun bahari.
"Jadi itulah yang kami waspadai karena ada hujan dan juga gelombang. Intinya keamanan dan kenyamanan pengunjung yang paling utama. Yang jelas kalau untuk Natal dan tahun baru jumlah pengunjung meningkat. Karena pastinya orang dari Jakarta maupun daerah lain akan pulang pasti," tegasnya.
Dibeberkan, tujuan pelancong pada musim liburan tersebar di sejumlah daerah. Meliputi Pegunungan Muria maupun wisata di sepanjang pesisir Pantai Utara.
Di kawasan Pegunungan Muria diantaranya yakni tempat wisata yang berada di Desa Gulangpongge (Kecamatan Gunungwungkal), Jrahi (Kecamatan Gunungwungkal) Bageng (Kecamatan Gembong).
Sementara di sepanjang pesisir pantai yakni tempat wisata yang berada di Desa Sambiroto (Kecamatan Tayu), Tunggulsari (Kecamatan Tayu), Tluwuk (Kecamatan Trangkil), Kertomulyo (Kecamatan Trangkil), serta Pantai Idola (Kecamatan Dukuhseti).
Ia mengaku, menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati untuk melakukan langkah-langkah antisipasi di tempat wisata.
"Bentuk kewaspadaan kita akan bekerja sama dengan BPBD. Kami akan bersurat kepada BPBD, sehingga nantinya bisa memetakan lokasi rawan bencana," jelasnya.