Gaza, Gatra.com - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku prihatin dengan pemeriksaan konvoi staf medis di Jalur Gaza, dan penahanan petugas kesehatan oleh tentara Insrael, yang sedang membawa pasien yang kritis, yang berakhir kematian seorang pasien.
Reuters, Selasa (12/12) melaporkan, dalam sebuah postingan di platform media sosial X, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan misi yang dipimpin WHO ke Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza, pada hari Sabtu dihentikan dua kali di pos pemeriksaan Wadi Gaza, yang dijalankan oleh tentara Israel, dalam perjalanan ke utara Gaza dan dalam perjalanan pulang.
Dia mengatakan beberapa staf Bulan Sabit Merah Palestina juga ditahan pada kedua kesempatan tersebut.
“Kami sangat prihatin dengan pemeriksaan berkepanjangan dan penahanan petugas kesehatan yang membahayakan nyawa pasien yang sudah rentan,” kata Tedros.
Misi tersebut memindahkan 19 pasien kritis dan mengirimkan perlengkapan trauma dan bedah untuk memenuhi kebutuhan 1.500 pasien di Rumah Sakit Al-Ahli, yang mengalami kerusakan signifikan sejak konflik antara Israel dan Hamas meletus pada bulan Oktober.
WHO mengatakan dua staf Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina ditahan selama lebih dari satu jam, dalam perjalanan ke rumah sakit.
“Staf WHO melihat salah satu dari mereka disuruh berlutut di bawah todongan senjata dan kemudian dibawa keluar dari pandangan, di mana dia dilaporkan dilecehkan, dipukuli, ditelanjangi dan digeledah,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.
“Ketika konvoi memasuki Kota Gaza , truk bantuan yang membawa pasokan medis dan salah satu ambulans terkena peluru,” kata WHO.
Dalam perjalanan pulang dari konvoi, Tedros mengatakan bahwa beberapa pasien dan petugas kesehatan Bulan Sabit Merah diinstruksikan di pos pemeriksaan untuk meninggalkan ambulans, agar dapat diidentifikasi.
“Beberapa petugas kesehatan ditahan dan diinterogasi selama beberapa jam,” kata Tedros.
“Karena penundaan tersebut, satu pasien meninggal dalam perjalanan, mengingat parahnya luka mereka dan lambatnya akses terhadap pengobatan,” katanya.
Petugas kesehatan telah ditahan pada misi sebelumnya ke fasilitas kesehatan Gaza.
Pada tanggal 18 November, enam orang ditahan selama misi yang dipimpin WHO untuk memindahkan pasien dari Rumah Sakit Al-Shifa.
“Empat dari orang-orang tersebut masih ditahan,” kata WHO.