Madrid, Gatra.com - Perusahaan pakaian Spanyol, Zara menghadapi reaksi keras dan seruan boikot konsumen atas kampanye iklan terbarunya yang menurut para aktivis mengejek Gaza.
Al-arabiya, Selasa (12/12) melaporkan, iklan tersebut, untuk koleksi “Atelier”, menampilkan boneka-boneka dengan anggota tubuh yang hilang dan patung-patung yang dibungkus kain putih, menyerupai foto mayat-mayat dalam kain kafan putih dari daerah kantong yang terkepung.
Ratusan pengguna media sosial menggunakan halaman Instagram merek tersebut untuk menyuarakan keprihatinan mereka, dengan komentar “Boikot Zara” dan emoji bendera Palestina.
“#BoycottZara” juga menjadi trending di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Video yang beredar online pada Senin malam menunjukkan demonstran pro-Palestina melakukan protes di luar beberapa toko di Jerman, Tunisia, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Pertempuran di Gaza Terus Berkecamuk, Korban Tewas Melampaui 18.200 Orang
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa, Zara mengatakan: “Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar ini, yang sekarang telah dihapus, dan melihat di dalamnya sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan, saat gambar tersebut dibuat.
Menurut Zara, kampanye ini disusun pada bulan Juli dan difoto pada bulan September dan “menyajikan serangkaian patung yang belum selesai di studio pematung dan dibuat dengan tujuan tunggal untuk menampilkan pakaian buatan tangan secara artistik, konteks.”
Zara menghapus semua foto di situs web dan halaman media sosialnya pada hari Senin.
Beberapa merek lain, seperti Marks and Spencer's dan Puma, juga menghadapi seruan boikot atas dugaan dukungan mereka terhadap Israel.
Perang di Gaza pecah pada tanggal 7 Desember menyusul serangan militan Hamas ke perbatasan selatan Israel yang menurut para pejabat menyebabkan 1.400 warga Israel tewas, dan Israel membalasnya dengan melancarkan serangan tanpa henti di wilayah yang penuh sesak itu.
Lebih dari 18.500 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel sejak saat itu, dan lebih dari 80 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi internal.