Home Nasional Jubir Timnas AMIN Soal Program Makan Siang Gratis Kubu Prabowo-Gibran: Seharusnya Sekolah Gratis Dulu

Jubir Timnas AMIN Soal Program Makan Siang Gratis Kubu Prabowo-Gibran: Seharusnya Sekolah Gratis Dulu

Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Indra Charismiadji menanggapi pernyataan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, ihwal program makan siang gratis untuk anak sekolah. Menurut Indra, masih banyak urgensi isu pendidikan lain dibanding hanya fokus pada program makan siang gratis yang implementasinya juga belum dijabarkan.

"Setiap tahun rakyat selalu ribut karena PPDB zonasi, yang penyebabnya adalah kuota jauh lebih sedikit dari jumlah pendaftar. Alih-alih problema tahunan rakyat ini segera diselesaikan, ini malah mau buat program baru yaitu makan siang gratis dengan anggaran super jumbo sampai 450 triliun," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/12).

Ia menjabarkan bahwa di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 Ayat 2, tegas dinyatakan bahwa "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya".

Hingga saat ini, data BPS menunjukkan masih sekitar 20% anak Indonesia yang belum bersekolah sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebagian besar yang sudah bersekolah pun tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah karena bersekolah di sekolah swasta yang tidak mungkin gratis.

Dalam pengamatannya, rakyat Indonesia butuh layanan pendidikan gratis, yang sekaligus merupakan amanat konstitusi. Pihaknya mengaku mengingatkan untuk jangan melanggar konstitusi, bukan hanya nyinyir tanpa alasan.

“Di sinilah perbedaan antara negarawaran dengan politisi. Politisi hanya fokus pada kepentingan elektoral semata, sedangkan negarawan akan taat pada konstitusi karena mengedepankan kepentingan negaranya di atas kepentingan pribadi atau kelompoknya,” katanya.

Indra juga mengatakan bahwa benar ada 76 negara yang memberikan makan gratis untuk anak sekolah. Namun, jumlah negara yang memberikan layanan pendidikan gratis sepenuhnya dari kelas 1 sampai kelas 9 jauh lebih banyak, yakni hingga 155 negara.

"Dari 76 negara yang memberikan makan gratis tersebut secara keseluruhan sudah juga menggratiskan biaya pendidikan terlebih dahulu. Jadi prosesnya dimulai dengan menggratiskan biaya pendidikan, baru ke tahap selanjutnya yaitu memberikan makan gratis," ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bahwa program makan siang dan susu gratis merupakan gagasan konkret bukan sekadar retorika. Sebab, program ini sudah dijalankan oleh 76 negara. Menurutnya, program tersebut merupakan langkah untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

"Sudah dirasakan manfaatnya oleh 400 juta anak, jadi bukan program yang mengada-ada. Untuk menuju Indonesia Emas, harus kita siapkan juga generasi emasnya, anak-anak yang sehat dan pintar, itu kuncinya" ujarnya saat menghadiri konsolidasi pendukung di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Ahad (10/12).

67