Home Internasional Hamas: Tidak Ada Sandera yang Dibiarkan Hidup kecuali Tuntutannya Dipenuhi

Hamas: Tidak Ada Sandera yang Dibiarkan Hidup kecuali Tuntutannya Dipenuhi

Gaza, Gatra.com - Kelompok militan Palestina Hamas, yang terlibat dalam perang dengan Israel di Jalur Gaza, memperingatkan bahwa tidak ada sandera yang akan meninggalkan wilayah tersebut hidup-hidup, kecuali tuntutan kelompok tersebut dipenuhi.

“Baik musuh fasis dan kepemimpinannya yang arogan… maupun para pendukungnya… tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi serta memenuhi tuntutan perlawanan,” kata Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, dalam siaran televisi disiarkan, mengacu pada pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, dikutip Al-arabiya, pada Minggu (10/12).

Gencatan senjata selama satu minggu pada tanggal 1 Desember menghasilkan 105 sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut, termasuk 80 warga Israel yang dibebaskan dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

Israel pada hari Sabtu mengatakan 137 tawanan masih berada di wilayah Palestina.

Mediator Qatar mengatakan pada hari Minggu bahwa upaya untuk mengamankan gencatan senjata baru dan membebaskan lebih banyak sandera sedang berlangsung, namun memperingatkan bahwa pemboman Israel yang tiada henti “mempersempit peluang” untuk mencapai hasil yang sukses.

Abu Obeida mengatakan kelompok itu akan terus melawan pasukan Israel.

“Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah biadab ini di setiap lingkungan, jalan dan gang,” katanya.

“Pemusnahan yang dilakukan musuh bertujuan untuk menghancurkan kekuatan perlawanan kami... namun kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci,” tambahnya.

Perang di Gaza dipicu setelah militan Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pejabat Israel.

Dalam serangan balasan Israel melalui udara, darat dan laut terhadap Hamas di Jalur Gaza, setidaknya 17.700 orang, sebagian besar dari mereka juga warga sipil, tewas, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

126