Sumbawa Barat, Gatra.com- H. Hamzah dan istri Hj Sanabah terlihat tenang saat mendapat layanan kesehatan dari Rumah Sakit Apung (RSA) Laksamana Malahayati. Pasangan asal Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano ini mengaku terbantu melalui pengobatan gratis rumah sakit apung pertama di Indonesia itu.
"Terimakasih, saya bisa cek kesehatan di sini. Tak perlu jauh-jauh ke Taliwang,’’ kata H Hamzah singkat usai menerima layanan petugas medis RSA Laksamana Malahayati di pelabuhan F3, Poto Tano, akhir pekan ini.
Tak hanya H. Hamzah dan sang istri, ratusan warga lain juga menyampaikan ucapan sama. Aksi kemanusiaan rumah sakit juga dirasakan masyarakat pesisir, tempat rumah sakit apung ini singgah mendapatkan layanan kesehatan secara cuma-cuma.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumbaws Batat (KSB), Kaharuddin Umar menjelaskan, hari pertama RS Mahalayati ini melayani 200 pasien sejak beroperasi Jum’at sejak pagi hingga pukul 17.00 WITA.
"Antusias masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dasar di tempat ini cukup tinggi. Hingga sore jumlah masyarakat yang membutuhkan layanan masih terus berdatangan. Alhamdulillah, kehadiran RSA ini bisa meringankan dan membantu masyarakat KSB. Tak perlu mengantri lama, usai mendaftar langsung dilayani,’’ katanya.
Layanan kesehatan yang diperoleh warga dari petugas medis RSA Laksamana Malahayati ini cukup beragam, mulai dari pemeriksaan diabetes melitus, tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, TBC, anemia, hepatitis dan sunat gratis.
Diakuinya, RSA ini akan menjalani misi kemanusiaan selama dua hari. Ratusan warga yang berbondong-bondong mendapatkan layanan kesehatan ini sebagian besar berasal dari wilayah Desa Poto Tano, desa tempat RSA Laksamana Malahayati lempar jangkar.
‘’Hari pertama kebanyakan masyarakat sekitar Desa Poto Tano, ada juga dari Desa Kiantar dan Tua Nanga, termasuk dari Taliwang,’’ akunya.
Setelah masyarakat sekitar Poto Tano. Rencananya, hari kedua pelayanan difokuskan untuk masyarakat Kecamatan Seteluk, Taliwang, Brang Rea, Brang Ene maupun beberapa kecamatan yang ada di wilayah lingkar tambang.
‘’Semuanya akan dilayani dengan baik. Tidak ada pembedaan, semuanya diperlakukan sama, sesuai keluhan yang dialami,’’ urainya.
Kaharuddin secara khusus juga mengapresiasi tenaga medis RSA Laksamana Malahayati. Tanpa kenal lelah melayani berbagai keluhan masyarakat setempat.
‘’Enam bulan tenaga medis ini sudah melayani hampir 15 ribu pasien. KSB ini wilayah ke 13 di Indonesia sudah disinggahi. Nanti berlanjut di Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa kemudian ke Bima,’’ tambahnya.
Aksi kemanusian dan bakti sosial yang digelar secara maraton RSA ini juga diapresiasi pemerintah kecamatan setempat. Camat Poto Tano, Abdullah terlihat ikut mengantarkan rakyatnya untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di tempat ini.
‘’Luar biasa, kami berterimakasih. Apalagi Poto Tano ini wilayah cukup jauh dengan Kota Taliwang. Biasanya kalau mau berobat ke RSUD Sumbawa Barat, kini bisa ditangani RSA,’’ katanya.
Memasuki musim penghujan seperti ini, wilayah Kecamatan Poto Tano termasuk salah satu wilayah yang rawan memunculkan berbagai jenis berbasis lingkungan. Perubahan cuaca, dari musim panas ke musim hujan diakuinya membawa dampak bagi kesehatan masyarakat sekitar.
‘’Apalagi musim hujan seperti ini, biasanya banyak warga yang batuk pilek dan penyakit lingkungan lain. Semuanya dilayani dengan baik, sarana dan prasarana pendukungnya juga lengkap,’’ tambahnya.
Kepala Desa Poto Tano juga menyampaikan apresiasi serupa. Ia mengaku kehadiran RSA Laksamana Malahayati di desanya itu sangat membantu. Terutama bagi warga yang membutuhkan layanan kesehatan. ‘’Sebagai pemerintah desa, kami mengucapkan terimakasih. Masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tidak perlu jauh-jauh ke Taliwang, bisa dilayani sekitar kampung, hanya berjarak puluhan meter,’’ katanya.