Home Regional Kalaju Ubah Stigma Tempat Pelelangan Ikan Kumuh nan Amis, Jadi Bersih dan Sehat

Kalaju Ubah Stigma Tempat Pelelangan Ikan Kumuh nan Amis, Jadi Bersih dan Sehat

Purworejo, Gatra.com- Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kini nampak bersih. Di sebelah TPI ada sebuah joglo bernama 'Jogosegoro' yang dalam Bahasa Indonesia berarti 'menjaga samudera'.

Dulu tempat pelelangan hasil tangkapan nelayan Desa Jatimalang, Ngentak, Girirejo dan Wero itu terkesan kumuh dan berbau amis. Namun, setelah diresmikan menjadi Kampung Nelayan Maju (Kalaju), TPI Jatimalang yang letaknya berdekatan dengan Pantai Dewaruci, relatif lebih bersih.

Kebersihan, keindahan, kesehatan dan kesejahteraan nelayan menjadi program Kalaju yang menjadi salah satu program prioritas Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. Kabupaten Purworejo memiliki dua buah Kalaju, yakni Kalaju Jatimalang dan Kalaju Kertojayan, di Kecamatan Grabag.

Selain Kalaju, Penangkapan Ikan Terukur (PIT) juga menjadi program prioritas KKP, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan nasional. Dalam acara Bimtek Program Kepelabuhan Perikanan yang dilaksanakan pada awal Bulan November lalu, Ratna Dini Indriastuti dari Ditjen Perikanan Tangkap KKP mengatakan, pemerintah akan menerapkan kebijakan PIT pada awal Januari 2024 mendatang.

"Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur, diharapkan penangkapan ikan yang terkendali dan proporsional di zona PIT dapat terwujud. Prinsip utama pengaturan dalam PIT adalah adanya perlindungan maksimal kepada nelayan kecil. Kebijakan ini juga berpihak pada pengembangan ekonomi lokal yang merata di seluruh zona sebagai satu kesatuan pengembangan ekonomi dan pengelolaan ekosistem yang terintegrasi dan berkelanjutan sehingga tercipta ekonomi biru yang dapat memajukan kelautan dan perikanan," jelas Rini dihadapan seratusan nelayan peserta Bimtek.

Rini menjelaskan, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur untuk keberlanjutan ekologi, peningkatan kesejahteraan nelayan dan peningkatan penerimaan PNBP yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Sedangkan Kalaju untuk membuat kampung nelayan menjadi tertata, bersih dan sehat, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan

Ketua Paguyuban Nelayan Desa Jatimalang, Neng Sutoyo, saat ditanya mengenai Kalaju mengatakan, tempat pelelangan ikan Jatimalang menjadi tempat yang bersih dan nyaman. "Sekarang kalau selesai melaut, bisa duduk santai di TPI. Tempatnya bersih, tidak berbau amis menyengat seperti dulu sebelum ada program kampung nelayan maju. Untuk mendukung peningkatan hasil tangkapan, KKP juga telah memberikan bantuan alat fish finder dan motor kapal," ujar Neng Sutoyo.

Kepala Desa Jatimalang, Suwarto mengatakan, banyak manfaat yang didapat dengan program Kalaju yang ada di desanya. "Kami saat ini memiliki gedung serba guna Joglo Jogo Segoro yang bisa dimanfaatkan nelayan dan pengunjung tang ingin membeli ikan atau berwisata di pantai. Selain mendapat bantuan joglo, kami juga membangun 10 MCK yang terjaga kebersihannya. Tempat sampah juga kami sediakan, agar pengunjung dan nelayan tidak membuang sampah sembarangan," tutur Suwarto saat dihubungi, Minggu (10/12/2023).

Nelayan Sistem One Day Fishing

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (DLHP), Wiyoto Harjono mengatakan, Kabupaten Purworejo hanya memiliki garis pantai sepanjang 21,5 KM. Akan tetapi, kabupaten yang terkenal sebagai penghasil kambing Etawa dan durian ini, memiliki potensi laut yang luar biasa.

"Potensi laut kita yang luar biasa berupa perikanan tangkap, tambak hingga air laut, belum dikelola secara optimal. Selama ini kita fokus pada perikanan tangkap, secara komprehensif, kita punya potensi garam, tambak dan perikanan yang dapat meningkatkan ekonomi produktif," tutur Wiyoto.

Selain potensi, tambah Wiyoto, ada pula permasalahan yang harus dihadapi antara lain, sampah dan kecelakaan laut. "Permasalahan sampah, laut masih menjadi hilir sampah. Apalagi banyak obyek wisata di pantai, jadi banyak sampah. Untuk Pantai Dewaruci Jatimalang ini, sudah ada bank sampah untuk mengelola sampah," tutur Wiyoto.

Sementara itu, Kabid Perikanan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (DLHP) Kabupaten Purworejo, Suyud Jatmiko menjelaskan, Purworejo masuk dalam zona 4 PIT. Penangkapan ikan terukur melingkupi alat tangkap, daerah tangkap, SDM serta semua hal terkait dengan penangkapan ikan. Ada empat zona tangkap ikan, serta aturan kuota bagi nelayan lokal dan nasional.

"Saat ini memang belum secara resmi ada sosialisasi mengenai PIT. Namun saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, sebagai langkah awal, nelayan harus mengurus pas kapal (surat kepemilikan kapal). Kemudian setelah memiliki pas kapal, baru mengurus TDKP. Setelah itu baru menentukan kuota ikan yang bisa ditangkap di laut selatan wilayah Purworejo," beber Suyud.

Meskipun kebanyakan nelayan di Purworejo adalah nelayan kecil dengan sistem one day fishing, namun menurut Suyud, perlu juga ditentukan kuota penangkapan ikan.

113