Malang, Gatra.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pemprov Jatim terus mendukung dan mendorong masyarakat Jatim untuk memiliki kemandirian ekonomi. Salah satunya mendorong terus berkembangnya wirausaha baru di Jatim dengan mengembangkan program One Pesantren One Product (OPOP).
Hal itu disampaikan Gubernur saat meresmikan Pabrik Kapiten Nusantara milik Pondok Pesantren An-Nur II Al-Murtadlo Malang pada Sabtu (9/12) pagi.
Kapiten Nusantara sendiri merupakan sebuah produk minuman kopi bersoda asli dari Malang. Kapiten Nusantara diproduksi Ponpes An Nur II sejak tahun 2020. Dengan pabrik baru yang diresmikan ini, produksi bisa mencapai lebih dari 150.000 kaleng per bulan. Produk tersebut didistribusikan ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Malang Raya, Jabodetabek, Bali, Banjarmasin, hingga Sumatera.
Khofifah melanjutkan bahwa kemandirian ekonomi ini juga sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW yang juga lama menjadi seorang saudagar. Di mana dengan tumbuhnya wirausaha di Jatim akan semakin meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
“Institusi yang paling strategis dalam pembinaan umat secara sistemik dan terstruktur itu ada di Pesantren. Maka kalau di pesantren ada usaha ekonominya, maka ekosistemnya akan lengkap. Mulai dari pesantrennya, santrinya hingga alumninya," katanya.
"Tiga elemen itu bahkan menjadi tiga pilar program OPOP yaitu santripreneur, pesantrenpreneur, sosiopreneur. Bagaimana ini menjadi penguat kita untuk melakukan dakwah dan jihad bil-maal. Ini juga menjadi kekuatan kita bersama untuk membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir,” ucapnya.
Menurut Khofifah, usaha atau ekonomi berbasis pesantren ini akan memberikan multiplier effect baik bagi pesantren, santri maupun alumninya. Juga memberikan penguatan bagaimana masyarakat hidup lebih sejahtera dengan pengembangan ekonomi.
"Target kita tahun 2024 itu 1.000 santripreneur, tapi sejak Agustus lalu sudah 1.300 santripreneur. Ini bukti santri sangat berminat untuk ambil bagian dari pengembangan ekosistem OPOP,” jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa dalam pengembangan produk santripeneur pihak OPOP Jatim juga telah menyiapkan sistem communal branding sebagai proses pemasarannya.
“Misal produknya kopi, dari tempat berbeda tapi dengan nama brand yang sama. Tujuannya agar bisa menembus permintaan pasar ekspor yang lebih luas. Ini adalah salah satu format yang sudah siap dan telah disinergikan dengan banyak pihak. Bahwa ini harus terus dibangun, dikuatkan dan didampingi kedepannya,” katanya.
Kapiten Nusantara sendiri tengah menjajaki kerja sama ekspor ke India tahun depan. Selain itu, proyeksinya juga akan merambah ke Afrika dan New Zealand. Bahkan pada Juli lalu, produk kopi soda dalam kemasan ini telah diekspor menuju Malaysia dengan jumlah 1.800 kaleng.
Dengan ekosistem perekonomian PP An-Nur II Malang yang tumbuh dengan baik, Khofifah berharap ekosistem ini akan terus terjaga.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga turut menyerahkan 1.000 rekening tabungan secara simbolis kepada 10 orang santri dan turut diserahkan pula 1 sepeda listrik kepada pengasuh pondok.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren An Nur II Al-Murtadlo Malang KH. Fathul Bari menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah hadir langsung meresmikan Pabrik Kapiten Nusantara. Kapiten Nusantara merupakan salah satu produk koperasi Ponpes An Nur II.
Berkat dukungan Gubernur Khofifah melalui program OPOP, Kapiten Nusantara bisa menembus pasar mancanegara. Pada Juli lalu, Ponpes An Nur II berhasil melakukan ekspor perdana sebanyak 1.800 kaleng Kapiten Nusantara ke Malaysia.
"Terima kasih atas dukungan dari Gubernur Khofifah. Kami berharap Kapiten Nusantara bisa menjadi produk yang mendunia," ujarnya.