Purworejo, Gatra.com - Pemberitaan-pemberitaan di media massa nasional yang memuat tentang Pejuang Wadas yang mendukung Paslon Nomor 2, Prabowo-Gibran, mendapat bantahan dari warga yang disebut sebagai koordinator dalam acara itu.
Kegiatan deklarasi tersebut berlangsung di sebuah rumah makan pecel di Kelurahan Keseneng, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Rabu (8/12) lalu.
Klaim yang mengatasnamakan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo ini berbuntut panjang. Sumarno, satu-satunya warga Desa Wadas yang hadir di kegiatan itu merasa dijebak.
Dalam video tayangan YouTube sebuah stasiun TV nasional, Sumarno yang diklaim sebagai koordinator, antara lain menyampaikan bahwa warga Wadas mau memenangkan Paslon Capres dan Cawapres yang diusung oelh Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.
"Kami warga Wadas siap memenangkan tahu memilih Bapak Prabowo dan Mas Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024. Pilpres tahun 2024 satu putaran," ucap Sumarno dalam video tersebut.
Menyadari berita menjadi viral, Sumarno pun angkat biacara, ia merasa dijebak dengan adanya kegiatan tersebut. Ia menuturkan kronologi deklarasi tersebut. Awalnya, ia ditelepon Eko, warga Seren, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo.
"Belum cetho [jelas] acaranya, diminta datang ke Keseneng. Saat itu saya tanya, kok bisa punya nomor saya. Katanya Pak Tri yang punya warung [lokasi deklarasi] minta ke temannya," kata dia.
Tri mendapatkan nomor telepon dari istrinya. Kemudian Tri memberikan nomor tersebut kepada Eko. "Istrinya Pak Eko itu rewang [membantu] di warung," kata Sumarno kepada wartawan, Jumat (8/12/2023).
Sumarno melanjutkan, pada hari Rabu, pukul 10.00 WIB, ia kembali ditelepon. "Saat ditelepon, saya tanya ada apa, hanya dijawab disuruh merapat [ke warung pecel]," ujarnya.
Kurang lebih pukul 14.00 dan 16.00 WIB, Sumarno kembali ditelepon. "Asal mula dari Bu Ajeng, saya enggak enak, makanya tetap berangkat. Di sana banyak orang, saya disuruh duduk, di sana saya ketemu Pak Tumiran, warga Kelurahan Keseneng," ujarnya.
Saat acara, ia disuruh membaca, namun karena tidak membawa kacamata, maka tidak sanggup. "Bu Tri bilang, tenang mawon Mbah tak wacakke njenengan nirokke. [tenang saja Mbah, saya bacakan, Anda menirukan]. Terus saya juga disuruh memeragakan cara nyoblos. Setelah itu diwawancarai, ditanya keadaan Wadas. Tapi saya merasa tidak mewakili warga Wadas," katanya.
"Berhubung saya kepepet, saya hanya datang secara pribadi, tidak tahu. Saat diwawancarai, saya disuruh menirukan jawabannya. Juga beberapa masalah yang bilang [Pilpres] satu putaran," ujar Sumarno, satu-satunya warga Wadas yang hadir dalam.deklarasi itu.
Ia menyebut, dari banyaknya orang yang datang, yang ia kenal hanya Tumiran, seorang pensiunan guru, teman masa mudanya.
"Saya keberatan diklaim sebagai koordinator karena tidak ada rencana [pembicaraan mengenai deklarasi dukungan] sebelumnya. Yang kedua, tidak ada SK yang saya terima sebagai koordinator. Saya hanya pekewuh dengan Bu Ajeng. Saya merasa dibebak," ucap Sumarno tegas.
Ia bahkan menyebut kampanye (deklarasi) seperti itu adalah bentuk penipuan. "Kampanye penipuan, Tidak ada warga Wadas selain saya. Kampanye seperti itu jangan sampai diulangi, justru akan menurunkan nilai Paslon," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wadas, Fahri, yang dihubungi menyampaikan, kondisi desanya tidak terdampak akibat kegaduhan tersebut. "Ya cuma pada bilang, berita enggak benar itu, tidak ada warga Desa Wadas," kata Fahri.
Sedangkan Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Kabupaten Purworejo Prabowo-Gibran, Yogo Trianto, menyampaikan, selama ia bergabung dengan TKD, baru tiga kali mengikuti kegiatan relawan.
"Pertama kali itu waktu deklarasi Relawan Anak Bngsa (RAB) dukung Prabowo-Gibran yang diselenggarakan di GOR Sarwo Edhe Wibowo. Kedua, beberapa waktu lalu kami membentuk Posko Prabowo-Gibran dan kemarin ada Bocahe Gibran datang ke rumah Bapak H. Hamdan Ashari, Ketua TKD untuk konsolidasi," ujar Yogo.
Menyikapi kejadian seperti itu, Yogo mengatakan, relawan boleh-boleh saja bergerak untuk berjuang memenangkan Paslon yang didukung, asal sesuai dengan aturan KPU.
"Jangan ada saling klaim dengan kelompok tertentu, kampanyekan program-program Prabowo-Gibran yang baik," pintanya.