Gaza, Gatra.com - Serangan Israel telah menewaskan 17.177 warga Palestina di Gaza sejak 7 Oktober dan 350 orang tewas dalam 24 jam terakhir.
“Layanan kesehatan hampir tidak berfungsi di bagian utara wilayah kantong yang terkepung itu,” kata Kementerian kesehatan Gaza dikutip Rauters, pada hari Kamis (7/12).
Juru bicara kementerian Ashraf al-Qidra berbicara dalam konferensi pers singkat dari Rumah Sakit Al-Nasser di Gaza selatan.
Dia mengatakan kementerian segera berupaya membuka kembali Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, yang terletak di Kota Gaza.
“Sekitar 36 petugas kesehatan masih ditahan setelah ditangkap oleh pasukan Israel selama perang dua bulan, termasuk direktur Al-Shifa,” katanya.
Pasukan Israel melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas di Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok penguasa di wilayah tersebut pada tanggal 7 Oktober.
Baca Juga: Puluhan Orang Tewas dan Terluka dalam Serangan Israel di Gaza
“Sekitar 46.000 orang di Gaza terluka sejak saat itu dan kurang dari 1 persen telah dievakuasi melalui penyeberangan Rafah ke Gaza. Mesir untuk pengobatan,” kata al-Qidra pada hari Kamis.
Dikutip Wafa Palestina, Kementerian tersebut menjelaskan bahwa sektor kesehatan di Gaza sedang menghadapi krisis yang parah, karena 55 ambulans tidak dapat digunakan lagi, dan puluhan pusat kesehatan telah berhenti beroperasi karena pemboman yang terus menerus dan kekurangan bahan bakar.
Ia menambahkan bahwa distribusi bantuan terbatas di wilayah Rafah, dengan gangguan besar di Khan Yunis, sementara wilayah tengah masih terisolasi dari wilayah selatan.
Menurut kementerian kesehatan, terdapat peningkatan signifikan penyakit menular di tempat penampungan UNRWA di wilayah selatan, termasuk kasus diare, infeksi pernafasan akut, radang kulit, dan penyebaran penyakit seperti Hepatitis A. Kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, korban luka, dan perempuan hamil, menghadapi kondisi kehidupan yang menantang.
Baca Juga: Bertemu Putin di Rusia, Raisi Kutuk Tindakan Genosida Israel di Gaza
Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa lebih dari 60% rumah di Gaza telah hancur, termasuk lebih dari 56.000 unit hancur total dan 224.000 unit hancur sebagian. Penghitungan akhir unit dan bangunan yang hancur masih belum tersedia karena serangan udara Israel yang sedang berlangsung.
Menurut pernyataan itu, ada kecenderungan pasukan pendudukan Israel menargetkan rumah sakit, pusat kesehatan, ambulans, dan tim medis di Tepi Barat.
“Pendudukan telah meningkatkan serangan terhadap rumah sakit, mengepung dan menggerebek rumah sakit, serta menyerang ambulans dan menahan korban luka,” katanya.
Serangan pemukim terus berlanjut, katanya, dengan 308 insiden tercatat sejak dimulainya agresi terhadap rakyat Palestina pada tanggal 7 Oktober. Serangan-serangan ini mengakibatkan korban luka-luka dan kerusakan harta benda milik warga Palestina.
Selain itu, setidaknya 143 keluarga Palestina, yang terdiri dari 1.014 orang, termasuk 388 anak-anak, telah mengungsi di tengah kekerasan yang dilakukan pemukim dan pembatasan akses.