Jakarta, Gatra.com - President University berhasil menyelenggarakan International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) 2023 di Raia Hotel, Kuching, Sarawak, Malaysia pada 30 November hingga 1 Desember 2023 kemarin. Konferensi internasional ini menjadi simbol eratnya kerja sama lintas batas antara Indonesia dengan Malaysia.
Rektor President University, Profesor Chairy menjelaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan konferensi internasional itu berkat kolaborasi yang kuat dengan Universiti Malaysia Sarawak, dan Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
Acara yang digelar secara hybrid ini diikuti oleh ratusan peserta dan pembicara dari dalam dan luar negeri seperti Amerika Serikat, Australia, dan Hungaria. Kemudian, ada juga peserta dan pembicara yang berasal dari India, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Slovenia, dan Taiwan.
“Kami selenggarakan konferensi ini untuk mempercepat terjadinya kolaborasi antara kalangan akademisi, pemerintah, dan praktisi dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan keluarga dan entrepreneurship di Indonesia dan di dunia,” katanya dalam keterangan yang diterima pada Kamis (7/12).
Ia menjelaskan, pemilihan lokasi konferensi di Kuching merefleksikan simbol eratnya kerja sama antara Indonesia dan Malaysia. Selain itu, lokasi ini juga erat kaitannya dengan tema ICFBE 2023, yakni Moving Forward, Moving Upward: Resilience and Innovation for Family Business and SMEs.
“Tema itu menggambarkan semangat zaman, dan sekaligus tantangan bahwa lebih banyak hal lagi yang harus kita temukan. Hal tersebut tercermin dalam topik-topik ICFBE kali ini yang menekankan pada penerapan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dan pentingnya menavigasi kemajuan teknologi, termasuk mengadopsi konsep ekonomi sirkular,” jelas Chairy.
Ia juga menyebut bahwa Kuching sangat terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Di sana ada hutan hujan tropis yang luas dengan ekosistem yang unik.
“Lingkungan yang seperti ini menjadi sangat ideal bagi para peserta konferensi untuk memahami tentang pentingnya penerapan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan, termasuk pentingnya melestarikan sumber daya alam melalui berbagai cara, sebagaimana dibahas dalam topik-topik konferensi internasional kali ini,” jelasnya.
Vice Chancellor Universiti Malaysia Sarawak, Profesor Datuk Mohamad Kadim Suadi mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena dapat berkolaborasi dengan President University dalam event kali ini. Apalagi ini adalah konferensi internasional ke tujuh, dan sebelumnya telah diselenggarakan enam kali secara berturut-turut oleh President University.
Menurutnya, topik-topik yang dibahas dalam konferensi kali ini juga sangat strategis bagi para akademisi, kalangan pemerintahan dan praktisi bisnis keluarga. “Karena topik-topik konferensi banyak membahas tentang pentingnya menerapkan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan,” katanya.