Tubas, Gatra.com - Dua warga Palestina tewas dan 11 lainnya terluka akibat tembakan Israel selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan yang menyerbu kamp Al-Far'a dan kota Tammoun, selatan Tubas, pada Rabu (6/12).
Sumber medis mengkonfirmasi kepada koresponden WAFA bahwa seorang pemuda dan seorang anak terbunuh. Mereka diidentifikasi sebagai Moath Ibrahim Zahran, 23 tahun, dari kamp Al-Faraa, dan Abdul Rahman Imad Khaled Bani Odeh, 16 tahun, dari kota Tammoun.
Masyarakat Bulan Sabit Merah melaporkan bahwa 11 orang terluka akibat peluru dan pecahan peluru pendudukan. Mereka diberi bantuan darurat dan dibawa ke rumah sakit.
Pasukan pendudukan menyerbu kamp Al-Far'a, yang diperkuat dengan kendaraan militer, dari pos pemeriksaan militer Hamra, di mana konfrontasi terjadi dengan pasukan pendudukan di dekat pintu masuk kamp, di tengah baku tembak yang hebat.
Koresponden WAFA mengatakan bahwa pasukan militer Israel menyerbu kota Tammoun, tenggara Tubas, di mana terjadi konfrontasi antara penduduk dan pasukan pendudukan.
Direktur Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) di Tubas, Kamal Bani Odeh, mengatakan bahwa pasukan pendudukan menahan tiga orang, termasuk seorang wanita, selama penyerbuan di Tammoun.
Dia mengatakan, Laila Bani Matar ditahan untuk menekan suaminya yang mantan narapidana, Hani Ali Bani Matar, agar menyerahkan diri.
Para prajurit juga menahan Jalal al-Din, Talib Qutaishat, ayah dari Ramah Qutaishat warga Palestina yang terbunuh, yang terbunuh oleh peluru pendudukan sebulan yang lalu, dan Ahmed Abdullah Hussein Bisharat.
Gerakan Fatah dan kekuatan nasional dan Islam mengumumkan serangan menyeluruh di Kegubernuran Tubas, karena berduka atas terbunuhnya warga Palestina.
Sekretaris gerakan Fatah di Tubas, Mahmoud Sawafta mengatakan, pemakaman kedua pemuda tersebut akan dilangsungkan pada pukul sembilan pagi, dari rumah sakit pemerintah Turki di Tubas.