Pati, Gatra.com - Harga ikan tangkap nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami penurunan. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati menyebut, anjloknya sejumlah harga ikan imbas melimpahnya hasil tangkapan.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Pembinaan (Kabid P2) TPI DKP Pati, Soleh mengatakan, yang paling mencolok adalah harga ikan layang yang sebelumnya Rp20.000 per kilogram, saat ini hanya laku Rp5.000-7.000 saja.
"Produksi ikan layang memasuki panen raya bulan Oktober sampai Desember dan puncaknya pada November, sehingga harga ikan layang yang biasanya cukup tinggi sekarang mengalami penurunan. Harga ikan turun karena produksi melimpah dan serapan pasar konsumsi mengalami penurunan," ujarnya, Selasa (5/12).
Data dari DKP Pati merinci, ikan lemuru juga mengalami penurunan dari Rp11.000 saat ini hanya laku Rp10.000. Ikan pari yang sebelumnya Rp14.000, sekarang Rp Rp10.000. Kuniran pada September-November laku Rp6.000, sebelumnya di Juni harganya capai Rp8.000, lalu anjlok menjadi Rp5.346 pada Juli. Harga cumi-cumi turun drastis Rp49.000 pada September menjadi Rp40.000.
Sementara harga ikan yang malah mengalami kenaikan adalah tengiri yang sebelumnya Rp30.000 saat ini Rp32.000. Rajungan dari Rp75.000 menjadi Rp86.000. Sedangkan manyung cenderung stabil diangka Rp16.000.
Harga sejumlah ikan yang cukup rendah sempat dikeluhkan nelayan di kabupaten berjuluk Bumi Mina. Koordinator Barisan Nelayan Muda Pantura, Jaharuddin membeberkan, berdasarkan pendataan yang dilakukan Kantor Pendataan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di TPI Juwana Pati, harga acuan ikan (HAI) tidak menyesuaikan harga di pasaran.
"Kami resah dengan pendataan. Harga ikan di pasaran Rp6.000, tetapi ditulis Rp10.000. Maka kami meminta adanya penyesuaian regulasi yang ditetapkan KKP dengan keadaan di lapangan," tegasnya.