Pati, Gatra.com - Harga biji kakao kering dari tangan petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, meroket naik. Saat ini telah menembus Rp48.000 per kilogram.
Petani Kakao, Karminah mengatakan, harga biji kakao kering pada Oktober lalu hanya laku Rp23.000 per kilogram. Dibandingkan sekarang, kenaikan harga tembus dua kali lipat.
"Dua bulan lalu itu biji cokelat hanya laku Rp23.000, lalu naik Rp45.000, kemudian dua pekan kemarin turun jadi Rp43.000. Alhamdulillah, sekarang naik lagi Rp48.000," ujar warga Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Selasa (5/12).
Kondisi ini membuat petani komoditas yang memiliki nama ilmiah Theobroma cacao di lereng Pegunungan Muria sumringah.
Saking bagusnya harga biji kakao, buah yang masih hijau buru-buru dipanen. Hal ini semata untuk menghindari kerugian yang diakibatkan oleh hama bajing.
Terlebih, buah kakao terbilang tidak mengenal musim dan selalu dapat dipetik sewaktu-waktu, tentunya saat buah layak panen.
Karminah mengaku, memiliki tiga kebun kakao. Dari situ, puluhan pohon kakao selalu menjadi tumpuan acap kali panen.
"Tidak menunggu musim sepanjang tahun bisa panen. Kalau buah sudah menguning, ya diunduh. Ini bisa dibilang panen raya cokelat," jelas nenek berusia 60 tahun itu.
Karminah menjelaskan, selepas buah kakao dipetik, biasanya ia pisahkan antara kulit dan biji. Selepas itu, biji yang telah dipilah di jemur dengan terik matahari selama tiga hari.
"Mengupasnya itu seperti mengupas buah randu, dipisahkan gitu. Kalau sudah kering, kami jual biji cokelat kering ke tengkulak di sini," terangnya.