Jakarta, Gatra.com - Calon wakil presiden (Cawapres) nomer urut dua, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan berbagai masukan, bahkan dia juga sudah meminta masukan dari masyarakat selama ia blusukan.
"(Minta saran debat pilpres) dari semua lapisan masyarakat," ujar Gibran di GBK Arena, Jakarta Pusat pada Senin (4/12).
Gibran menjelaskan bahwa dirinya juga sudah siap menghadapi debat cawapres yang bertemakan soal hukum di Indonesia. Masukan dari para ahli hukum hingga masyarakat sudah didapatkan oleh Gibran.
"Tidak harus dari para ahli ya, dari ahli dari pakar ada, dari masukan-masukan dari masyarakat juga kami tampung semua ya untuk bahan debat nanti. Kemarin kita bertemu dengan para influencer, gen z, milenial, banyak sekali masukan-masukan baru, maksudnya untuk inovasi-inovasi ke depan ya untuk menghadapi tantangan-tantangan jaman," kata Gibran.
KPU Bantah Hilangkan Debat Cawapres
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) membantah tudingan telah mengubah format debat Pilpres 2024 dengan meghilangkan debat khusus cawapres.
"Jadi dalam posisi ini, KPU tidak mengurangi ataupun terhadap porsi dan format debat, karena semuanya mengacu pada UU 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan peraturan KPU. Jadi kalau yang ada tudingan mengurangi, menghilangkan, tidak benar,” kata Komisioner KPU August Mellaz dikutip Senin,(4/12).
Dia menegaskan bahwa sebelumnya pertemuan KPU dengan perwakilan dari tim ketiga pasangan calon pada 29 November lalu menghasilkan sejumlah kesepakatan, termasuk mengenai pelaksanaan debat capres dan cawapres. Dari masalah waktu, tempat hingga format pelaksanaan.
"Nah yang lain kami meminta kepada tim paslon untuk memberikan masukan-masukan secara tertulis atas masukan di pertemuan. Jadi biar enggak kemana-mana, setiap paslon itu memang memberikan masukan dan itu kami catat. Sambil mencatat itu, kan tentu kami minta agar mereka memberikan masukannya secara tertulis agar kita bisa sinkronkan. Kalau enggak salah tanggl 30 kami bertemu dengan stasiun tv nasional, karena itu harus disiarkan. Jadi isunya justru kami itu bukan ngubah-ngubah format (debat)," ujarnya.
Lebih lanjut, Mellaz lalu membandingkan debat Pilpres 2019 dengan Pilpres 2024. Menurutnya, tidak ada masalah soal posisi capres yang juga hadir saat debat cawapres. Begitu sebaliknya.
"Sekarang kan kita merujuknya penjelasan UU nomor 7/2017, maka 3 kali untuk capres, 2 kali untuk cawapres. 2019 lalu itu pasangan calonnya juga datang meskipun porsi yang harus di podium untuk perdebatan tentu pada saat yang ditentukan. Nah, sedangkan pendampingnya itu duduk di audiens. Hal-hal semacam itu enggak ada masalah," kata Mellaz.