Jakarta, Gatra.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, realisasi penghimpunan dana di pasar modal hingga November 2023 telah mencapai Rp230,59 triliun. Realisasi tersebut telah pemenuhi target himpunan dana pada 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, telah tercatat sebanyak 71 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai emisi sebesar Rp52,99 triliun.
“Penghimpunan dana di November ini telah memenuhi capaian target di tahun 2023,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK Bulan November, Senin (4/12).
Lebih rinci, himpunan data itu juga dikontribusikan oleh sebanyak 21 penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue sebesar Rp50,99 triliun. Kemudian 11 penerbitan efek bersifat utang atau sukuk (EBUS) senilai Rp10,47 triliun dan 94 penawaran umum bersama (PUB) EBUS tahap I, II, dan seterusnya sebesar Rp116,14 triliun.
Menurutnya, masih terdapat 96 antrean (pipeline) penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun. Di antaranya merupakan rencana penawaran 64 emiten baru untuk 2024 meski masih harus melihat kondisi global.
Untuk diketahui, Penghimpunan dana di pasar modal per Oktober 2023 tercatat sebesar Rp204,14 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 68 emiten hingga 27 Oktober 2023. Sementara itu, pipeline Penawaran Umum masih terdapat 97 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp54,48 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 27 Oktober 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 467 penerbit, 164.210 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,01 triliun.