Gaza, Gatra.com - Sedikitnya 13 warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak dan perempuan, dibantai secara brutal, dan banyak lainnya terluka dalam rentetan serangan udara Israel yang menargetkan beberapa rumah di kamp pengungsi Nusseirat, di Gaza tengah, Sabtu malam, (2/12).
Kantor berita Wafa Palestina melaporkan, menurut sumber lokal, pesawat tempur Israel mengebom kediaman keluarga Assar dan Zaqout, di kamp pengungsi, menyebabkan sedikitnya 13 korban sipil.
Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena upaya penyelamatan terus dilakukan untuk mengevakuasi korban yang selamat dari puing-puing.
Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Al-Awda di provinsi tengah Gaza, sementara banyak lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan.
Selain penyerangan terhadap kamp pengungsi Nusseirat, jet tempur Israel juga menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di Jalan Al-Jalaa di Kota Gaza.
“Serangan tersebut mengakibatkan lebih banyak korban jiwa,” kata sumber lokal, baik korban jiwa maupun cedera dilaporkan.
Baca Juga: Kemenkes Palestina: 15.200 Korban Tewas di Gaza, 70 Persen Perempuan dan Anak-anak
Korban luka segera diangkut ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, untuk mendapatkan perawatan medis segera.
Sejak awal serangan Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober, lebih dari 16.000 warga Palestina, termasuk 6.500 anak-anak dan lebih dari 4.500 wanita, telah terbunuh oleh pemboman udara atau artileri Israel, menurut perkiraan yang belum dihitung belum seluruhnya. Selain itu, lebih dari 38.000 orang terluka.
Sementara itu, ribuan warga sipil masih belum ditemukan, dan kekhawatiran meningkat bahwa banyak korban yang mungkin tewas di bawah reruntuhan rumah mereka.
Meskipun ada upaya terus-menerus yang dilakukan oleh tim darurat dan penyelamatan, upaya penyelamatan orang-orang ini terbukti sulit dilakukan di tengah kekurangan peralatan pertahanan sipil, akibat agresi Israel yang tiada henti di wilayah kantong tersebut.