Solo, Gatra.com- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menilai industri dan bisnis sepakbola di Indonesia sudah mulai berkembang.
”Industri sepakbola saat ini sedang menuju ke sana. Memang belum bisa dikatakan matang, tapi kesempatan ini sudah terlihat,” kata Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha, di Solo, Sabtu (2/12).
Hasil penelitian PSSI pada 2015 menunjukkan, ajang sepak bola sangat terkait dengan aspek ekonomi. Berbagai event yang digelar sepanjang tahun mendorong munculnya pekerjaan-pekerjaan baru.
”Angkanya cukup fantastis. Dengan industri ini muncul lebih dari 500 ribu pekerjaan baru,” katanya.
Melihat potensi itu, dukungan datang dari perusahaan lokal seperti perusahaan pembiayaan UMKM berbasis teknologi, Amartha Mikro Fintek, yang menjadi sponsor Piala Dunia U-17.
Menurut Tisha, PSSI dan Amartha Mikro Fintek memiliki berbagai kesamaan, di antaranya program yang menyentuh akar rumput dan berbasis komunitas.
”Kami bangga. Dukungan datang dari banyak pelaku ekonomi dalam Piala Dunia U-17, terlebih dari perusahaan anak bangsa yang ikut memajukan sepak bola. Apalagi kali ini Piala Dunia U-17 digelar di Indonesia,” ujarnya.
CEO Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra, mengatakan bangga bisa turut menyukseskan Piala Dunia U-17 2023 sebagai ajang tingkat dunia.
”Event ini sangat profesional dan berkelas, sehingga kami memutuskan untuk memberikan dukungan. Ini menjadi event olahraga pertama yang kami dukung,” katanya.
Amartha Mikro Fintek telah menyalurkan pembiayaan UMKM sebesar Rp 16 triliun dan bekerja sama dengan lebih dari 30 perbankan dalam penyaluran pembiayaan.
“Misi kami adalah membangun infrastruktur digital di akar rumput, sehingga saat mereka bicara permodalan tidak lagi kesulitan,” jelasnya.