Solo, Gatra.com - Timnas Mali menjadi juara ketiga dalam Kejuaraan Piala Dunia U-17 setelah mengalahkan Argentina 3-0. Mali menekuk Argentina di tengah hujan lebat yang mengguyur Stadion Manahan Solo, Jumat (1/12).
Sejak awal laga, kedua tim menerjunkan squad terbaiknya. Top skor dari Argentina, Ruberto Agustin, dan pemain Mali, Mamadou Doumbia, menjadi ujung tombak masing-masing tim.
Mali menguasai permainan sejak permainan bergulir. Mereka bahkan mencetak gol di menit ke-9 lewat tendangan keras dari kapten tim Mali, Ibrahim Diarra. Walhasil Mali unggul 1-0 dari Argentina. Setelah gol pertama membobol gawang Jeremias Florentin, Mali terus menerus menyerang pertahanan Argentina.
Berbagai peluang apik diciptakan oleh Mali. Hingga akhirnya di menit 44, striker andalan Mali, Mamadou Doumbia, mencetak gol melalui sundulan kepalanya. Tak berselang lama, wasit Fu Ming asal China meniup peluit pertanda babak pertama berakhir.
Di babak kedua, tiga pemain Mali, yakni Makalou Hamidou, Mamadou Doumbia, dan Ibrahim Diarra terus menyerang pertahanan Argentina. Hingga pada menit ke-47, Hamidou kembali mencetak gol dengan umpan dari Diarra.
Meski sudah unggul 3 gol, Mali tak mengendurkan serangan. Mereka bahkan menciptakan sejumlah peluang lagi. Di antaranya tendangan bebas Makalou Hamidou di depan gawang Argentina yang membentur mistar gawang dengan sangat keras. Setelah itu, ada tendangan jarak jauh pemain nomor 18, Diop Moussa Massire, yang berhasil diblok kiper Argentina.
Hingga babak kedua berakhir, tak ada tambahan gol dari kedua tim. Argentina yang sesekali melakukan counter attack gagal merobek gawang Mali yang dijaga Kone Bourrama.
Dengan hasil ini, Mali menjadi juara ketiga Piala Dunia U-17. Pertandingan antara Argentina melawan Mali ini mencetak angka penonton terbanyak sepanjang gelaran Piala Dunia U-17 dengan 10.901 penonton hadir di Stadion Manahan.
Usai laga, pelatih Soumalia Coulibaly bersyukur dengan hasil 3-0. Dia juga tidak menyesal timnya menjadi juara ketiga. "Kami senang bisa berada di posisi ketiga,” katanya.
Coulibaly mengatakan anak-anak asuhnya bermain dengan gembira saat menghadapi Argentina. Mereka menerapkan ritme cepat hingga bisa mencetak skor dengan cepat pula.
Selanjutnya mereka menyiapkan diri untuk menghadapi sejumlah turnamen, seperti Piala Dunia U-20, Afrika Cup. Selain itu, dirinya berharap para pemain dilirik oleh klub-klub di Eropa.
”Saya rasa mereka bermain sangat bagus di Piala Dunia U-17 ini. Saya harap banyak pemain (dilirik klub Eropa), sehingga bisa membantu keluarganya,” ujar Coulibaly.
Sementara itu, pelatih Argentina Diego Placente mengakui timnya kembali kalah setelah ditaklukkan oleh timnas Jerman. Diego mengakui bahwa mereka melalui perjuangan yang sangat sulit.
”Kami sudah mencoba untuk meraih kemenangan, tapi ya tidak bisa diwujudkan. Namun saya senang untuk tim saya hari ini dan semua hasil bagus yang ada di kejuaraan ini,” katanya.