Home Regional Proyek Mini Zoo Diduga Jadi Penyebab Kerusakan Pipa PDAM, Ribuan Pelanggan Mengeluh

Proyek Mini Zoo Diduga Jadi Penyebab Kerusakan Pipa PDAM, Ribuan Pelanggan Mengeluh

Purworejo, Gatra.com - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda AM) atau dulu bernama PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengalami kerugian akibat pengerjaan proyek mini zoo. Pasalnya, pipa pada Jaringan Distribusi Utama (JDU) diduga terkena alat berat proyek sehingga mengalami kebocoran sebanyak 2 kali.

Akibatnya, 4.000 lebih pelanggan di wilayah Kelurahan Baledono, Jalan A Yani, Jalan A Dahlan, dan Keseneng yang juga merupakan area bisnis tak dapat mengakses air bersih selama berhari-hari. Pipa JDU yang bocor tersebut mengalirkan air dari reservoir (penampungan air) Tawangrejo Kelurahan Trirejo, Kecamatan Loano. Sedangkan sumber airnya berasal dari mata air Simbarjoyo.

'Sudah 2 kali pipa kami mengalami kerusakan sehingga pelayanan terganggu, pertama waktu awal pemgerjaan proyek, menyebabkan gangguan selama 4 hari. Peristiwa kedua adalah setelah peristiwa longsor minizoo, akibatnya layanan terganggu sehari semalam. Jaringan utama itu mengalirkan air ke area bisnis. Pelanggan mengeluh, tapi mereka kan tidak tahu penyebabnya adalah proyek mini zoo," kata Direktur Utama PDAM Tirta Perwitasari, Hermawan Wahyu Utomo, Jumat (1/12/2023).

Akibat dua kejadian tersebut, Wawan, panggilan akrabnya, sempat ditelepon oleh pelanggannya yang marah-marah. Di media sosial pun tak luput dari bullyan pelanggan yang kesal karena air tak mengalir.

Kerusakan pertama, PDAM Tirta Perwitasari merugi hingga Rp50 juta. Kerusakan kedua BUMD ini harus mengalami kerugian Rp15 juta, belum lagi kerugian non fisik yang harus mereka tanggung. "Kerugiang non material itu yang tidak bisa dihitung dengan uang, karena mengecewakan pelanggan. Yang terpenting kan pelayanan masyarakat, kalau masyarakat kecewa ya..nama PDAM Tirta Perwitasari sangat dirugikan," kata Wawan.

Ia menyayangkan, saat melakukan pengerjaan, kontraktor tidak mau berkoordinasi dengan pihaknya. Bahkan setelah mengakibatkan pipa JDU rusak, kontraktor mini zoo tetap saja tidak ada itikad baik untuk mencegah terulangnya kembali kerusakan jalur air PAM.

"Saya hanya mengharapkan pemborong, project manajer atau leading sektor mini zoo koordinasi dengan kami, terutama dalam hal enggunaan alat berat. Karena berbentuk tebing, banyak pula material yang masuk ke dalam saluran (pipa) sehingga mengakibatkan kebuntuan (mampat). Jiak ada koordinasi, kami bisa mendampingi agar alat-alat berat tidak nyasar ke mana-mana. Mereka kan tidak tahu di mana letak-letak pipa PDAM," ujarnya.

Daerah yang dialiri air PAM dari JDU Tawangrejo termasuk daerah padat penduduk yang mengandalkan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apalagi sejak irigasi Kedungputri direvitalisasi, sumur-sumur warga banyak yang kering.

Hingga berita ini diturunkan, Gatra.com telah berusaha menghubungi pihak kontraktor melalui project managernya. Namun hingga kini belum memberikan respon.

347