Moskow, Gatra.com - Moskow memberi apresiasi dan berterima kasih kepada Hamas karena membebaskan dua sandera wanita Rusia dari Gaza, yang terpisah dari perjanjian gencatan senjata dengan Israel, pada hari Kamis (30/11).

Pernyataan itu muncul sehari setelah Hamas membebaskan dua warga Rusia dan disebutnya sebagai sikap “apresiasi” dari Presiden Vladimir Putin.

“Kami berterima kasih kepada kepemimpinan gerakan Hamas atas tanggapan positif terhadap seruan kami yang terus-menerus,” kata Kementerian Luar Negeri Moskow, dikutip AFP, Kamis (30/11).

“Kami akan terus mengupayakan pembebasan secepatnya warga Rusia yang tersisa yang ditahan di Jalur Gaza,” tambahnya.

Wanita-wanita tersebut diserahkan ke Palang Merah di Mesir melalui penyeberangan Rafah pada hari Rabu.

Pekan lalu, Hamas membebaskan warga Rusia lainnya – Ron Krivoy – yang bekerja sebagai operator suara di festival Supernova di Israel, ketika Hamas menyerang.

Dia juga dibebaskan di luar perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

“Kami mencatat bahwa warga Rusia diberi kemungkinan untuk pulang tanpa terikat pada pemenuhan persyaratan yang disepakati antara Israel dan Hamas,” kata Moskow.

Pernyataannya tidak menyebutkan berapa banyak warga Rusia yang masih menjadi sandera di Gaza.

Tidak seperti banyak negara Barat, Rusia tidak menyebut Hamas sebagai organisasi teroris dan Putin telah berulang kali menyerukan pembentukan negara Palestina.

Moskow telah mempertahankan hubungan dengan Israel dan Palestina.