Kudus, Gatra.com - Sebanyak 19 mahasiswa dari perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia, mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Muria Kudus (UMK).
Ke-19 mahasiswa itu berasal dari Universitas Islam Riau, Universitas Nusa Cendana, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Universitas Mahaputra Muhammad Yamin, Universitas Medan Area, Universitas Samudra, dan Universitas Katholik Widya Mandira Kupang.
Baca Juga: Kampus Harus Buka Akses Seluas-luasnya pada Penyandang Disabilitas
Kemudian, dari Universitas Bengkulu, Universitas Nusa Cendana, Universitas Jambi, Universitas Negeri Padang, Universitas Halu Oleo, Universitas Negeri Manado, dan Universitas Malikussaleh.
Syafiul Muzid ST MCs, dosen pembimbing, menerangkan, banyak materi yang diberikan kepada para mahasiswa peserta PMM, mulai dari tema toleransi, kebhinnekaan, dan ragam kearifan lokal yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
“Sebuah kebanggaan bisa mendampingi para mahasiswa peserta program PMM yang luar biasa ini, yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda,” terangnya, Senin (27/11) malam.
Baca Juga: Genjot Kualitas PTKI, Kemenag Gandeng Kampus-kampus Ternama Luar Negeri
Syafiul mengatakan, kendati berasal dari latar belakang yang beragam, namun para mahasiswa peserta program PMM di UMK yang dibimbingnya, kini sudah menjadi satu kelompok yang kompak dan saling mendukung satu sama lain.
Nurshiah Ramona Mashita No’e, peserta PMM asal Universitas Negeri Manado, mengutarakan, bahwa pada program PMM ini, dia dan teman-temannya tidak sekadar diberi materi di ruang kelas atau perkuliahan. Juga diajak berkunjung ke berbagai tempat-tempat yang memiliki nilai atau sejarah luar biasa.
“Kami antara lain diajak mengunjungi Menara Kudus, ziarah ke makam Sunan Muria, mengunjungi Klenteng Hok Ling, ziarah ke makam RMP Sosrokartono dan juga mengunjungi anak-anak berkebutuhan khusus,” terangnya.