Jakarta, Gatra.com - Emiten Farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KBLF) berencana akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) kurang lebih Rp1 triliun pada 2024 mendatang.

Chief Financial Officer KLBF Kartika Setiabudy mengatakan, penetapan capex tersebut masih dalam proses finalisasi. Namun diperkirakan Perseroan akan menganggarkan dana capex tidak jauh berbeda dibanding tahun 2023 lalu yaitu Rp1 triliun.

“Namun, secara kisaran capex memang tidak akan jauh berbeda dengan historical Kalbe, dimana memang biasanya kita mengalokasikan sekitar Rp1 triliun untuk kebutuhan capex kita,” kata Kartika dalam public expose 2023, Selasa (28/11).

Dalam kesempatan itu, Kartika menjelaskan, dana capex itu nantinya akan dialokasikan untuk penambahan kapasitas di beberapa lini produksi khususnya di lini obat resep. Juga akan dialokasikan sebagian untuk kegiatan pemeliharaan rutin. “Beberapa kebutuhan tentunya dari sisi IT kita juga melihat ini sebagai suatu kebutuhan yang rutin yang harus kita alokasikan,” imbuhnya.

Dalam paparannya, Kartika menjelaskan, bahwa walaupun tengah menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena krisis finansial dan geopolitik global, Perseroan berkomitmen untuk menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku melalui pengelolaan harga dan portofolio.

Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal maksimum sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.

Untuk diketahui, Kalbe menganggarakan Rp700-800 miliar untuk Capex 2023. Hingga akhir Juni 2023 sebesar Rp400 miliar atau sekitar 50% dari total capex yang dianggarkan telah dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi, hingga meningkatkan riset dan pengembangan (R&D).