Purworejo, Gatra.com- Dalam rangkaian peringatan Hari Bakti PU ke-78 Tahun 2023 yang jatuh pada 3 Desember, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) mengadakan kegiatan penanaman pohon, pembuatan biopori, perlombaan olahraga, jalan dan senam sehat serta pentas karawitan paguyuban BBWSSO. Guna mempercantik kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener, BBWSSO menanam pohon di Overpass Kali Klopo, Jalan Purworejo-Salaman, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa(28/11).
Overpass Kali Klopo adalah bagian dari jalan yang menghubungkan lokasi pengambilan quarry di Desa Wadas ke lokasi bendungan di Desa Guntur, Kecamatan Bener. BBWSSO menanam 100 batang pohon tabebuya di sepanjang jalan pemghubung tersebut.
"Lokasi penanaman pohon ini merupakan kawasan pintu masuk menuju Bendungan Bener yang membutuhkan keindahan dan estetika. Kegiatan Penanaman Pohon ini menjadi Gerakan penghijauan yang dilakukan di area sekitar Bendungan Bener dan Kawasan green belt sebagai upaya untuk terus menggaungkan semangat penghijauan dan penyelamatan air," kata Kepala BBWSSO, Dr Gatut Bayuadji yang hadir dalam penanaman pohon tabebuya.
Selain menanam 100 tanaman tabebuya, akan ditanami juga 40 pohon buah produktif dan membuat 10 lubang biopori. Tabebuya dipilih karena kecantikan dari bunganya sekaligus memiliki fungsi untuk menahan air dan bisa memperbaiki lingkungan hidrologis di sekitar lokasi. "Kalau di Jepang, Sakura kalau di sini Tabebuya," imbuhnya.
Tahun 2023 ini, BBWS Serayu Opak telah melakukan penanaman pohon sejumlah 250-an bibit pohon dari berbagai macam bibit pohon produktif. Selain itu, BBWSSO juga telah memasang 3.740 biopori yang tersebar di beberapa area sekitar infrastruktur sumber daya air milik BBWS.
Gerakan tanam pohon konservasi tersebut sebagai upaya penghijauan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Pohon yang ditanam nantinya memiliki daya serap dan menjadi tempat penyimpanan cadangan air untuk menjaga pasokan, kualitas, dan kuantitas air tanah sehingga cadangan air tetap terjaga.
Rencananya, BBWSSO akan menanam tanaman konservasi sebanyak mungkin di sekitar Bendungan Bener. "Kami akan mengembalikan apa yang sudah kami buka, agar kembali hijau," kata Dr Gatut.
Ia berharap, masyarakat dapat turut menjaga dan memelihara pohon yang ditanam. Dengan begitu, pohon dapat tumbuh dan memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar. Selain itu, bisa menjadi lokasi wisata baru serta menjadi nilai tambah selain adanya bendungan. "Artinya ada yang perlu dioptimalkan untuk pendapatan daerah. Ini yang perlu dikerjasamakan dan mekanismenya akan kami bicarakan selanjutnya," ungkap dia.
Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bambang Susilo yang ikut hadir menyampaikan bahwa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan pelestarian di sekitar Bendungan Bener tersebut. "Ini merupakan komitmen yang luar biasa dari kementrian PUPR. Yaitu, tetap berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar pembangunan infrastruktur," katanya.
Dia menambahkan, Pemkab Purworejo sangat berterima kasih dan mendukung PSN Bendungan Bener. "Karena kalau pembangunan Bendungan Bener sudah selesai, kami juga yang akan memanfaatkan bendungan tersebut," pungkas Bambang.