Jakarta, Gatra.com - Edukasi pencegahan ketergantungan judi online harus mulai digalakkan di masyarakat. Hal ini dilihat dari fenomena judi online yang sedang marak digandrungi masyarakat Indonesia ini. Edukasi publik harus dilakukan, agar fenomena tersebut tak larut dan terus menimbulkan dampak negatif.
Dalam sebuah diskusi yang digelar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Pandeglang, disoroti bahwa edukasi terhadap judi online menjadi penting.
Founder Rumah Prestasi, Muhammad Khadafi menjelaskan, berbagai macam alasan menjadi latar belakang kecanduan terhadap judi online sehingga sulit untuk berhenti dari permainan tersebut.
Khadafi menjelaskan, pada umumnya orang yang baru pertama kali merasakan judi online akan diberikan kesempatan menang oleh sistem judi tersebut. Supaya, yang bersangkutan merasa puas sekaligus kecanduan untuk kembali melakukan aktivitas serupa.
“Tapi, lama kelamaan sistem judi tersebut akan merubah Perundungan yang tadinya menang menjadi kalah. Agar pemainnya itu jadi makin penasaran dan seakan akan terjebak lingkaran judi itu,” jelas Khadafi dalam keterangannya, Minggu (26/11).
Selain itu, sambung Khadafi, seorang yang kecanduan bermain judi online pun luput untuk merefleksikan dampak negatif kekalahan yang diterimanya. Sehingga, pada umumnya pihak yang kecanduan secara psikis lebih fokus untuk mengejar faktor-faktor yang menyebabkan dia menang
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa banyak orang menjadi kecanduan untuk terus bermain judi online. Dan yang lebih berbahaya lagi, ketika ada orang yang terpaksa bermain judi online karena faktor internal seperti konflik antar keluarga, saudara, atau pasangan.
"Jadi orang itu berpikir bahwa dia akan kaya secara cepat hanya dengan bermain judi online,” beber dia.
Sementara itu, Sekretaris Pokja Wartawan Pandeglang, Ade Taufik Hidayatullah, juga menyebut bahwa judi online itu menjadi satu fenomena yang tidak bisa terlepas dari kehidupan orang orang di jaman sekarang.
Yang sangat disayangkan, fenomena judi online ini menimbulkan satu kebiasaan negatif yang sulit untuk dihilangkan, karena jika memang kita sering bernubungan dengan lingkungan yang suka bermain judi, secara tidak langsung pun akan terbawa karena situasi yang mendukung ataupun godaan godaan yang mendorong untuk ikut bermain.
"Padahal, bermain judi online tidak selamanya akan mendapat keuntungan, tapi juga bisa mendapatkan dengan kekalahan," terang dia.
Belum lagi, dalam sistem judi online terdapat sistem algoritma yang mengatur kapan user harus menang dan kapan harus kalah.
"Jadi, itu semua bisa diatur Dari algoritmanya, dari 100 putaran itu ada sekitar 15% untuk diberikan kemenangan, itu pun harus melalui tahapan tahapan yang telah diatur oleh algoritma itu sendiri,” tutur dia.