Jakarta, Gatra.com- Ketegangan di Timur Tengah, seperti yang terjadi di Palestina saat ini, perlu pihak lain seperti PBB dan banyak negara yang bisa turun tangan untuk melakukan pendekatan perdamaian di kawasan tersebut. Indonesia juga pernah membantu PBB, berperan konkret dalam penjagaan perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Tentu kita ingat keberadaan Kontigen Garuda. Inilah pasukan TNI yang ditugaskan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Kawasan Timur Tengah pun menjadi wilayah pertama penugasan Kontingen Garuda.
Apa saja peranan konkret Kontingen Garuda di wilayah konflik? Ternyata, pasukan TNI bertindak sangat profesional. Contohnya, disiarkan oleh situs web TNI, ada sebuah ujian berujung pujian diterima oleh Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL.
Berkat negosiasi pasukan TNI yang dipimpin Dansatgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto, pasukan Israel dan Lebanon yang sudah saling mengarahkan senjata akhirnya bisa didamaikan. Tindakan tersebut mendapat apresiasi yang sangat baik dari berbagai pihak.
“Satgas Indobatt telah berhasil melaksanakan Mandat UNSCR 1701 sesuai Standardised Tactical Incident Reaction (STIR) V.26 poin 2 (Foreseeable Blue Line Ground Incident Between LAF and IDF),” kata Force Commander Mayjen Paolo Serra, ketika memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Indobatt. Pemberian penghargaan itu dilakukan di Lapangan Soekarno Markas Indobatt UN Post 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan.
Kejadiannya saat itu, terjadi ketegangan antara pasukan Lebanese Armed Force (LAF) dan Israel Defence Force (IDF). Ada tiga personel IDF yang sudah mengambil posisi tiarap dan siap membidik ke arah personel patroli LAF.
Ketegangan pun terjadi. Namun, personel Indobatt langsung menjadi penyekat dan menghadap kedua belah pihak (LAF-IDF) sambil mengibarkan bendera PBB dan berteriak “peace” berkali-kali.
Di tengah ketegangan tersebut, personel Indobatt yang bertugas saat itu juga melakukan negosiasi selama kurang lebih enam menit dan menghasilkan kesepakatan untuk meredakan ketegangan. Akhirnya, tentara Israel pun menghentikan bidikan mereka dan segera meninggalkan tempat itu. Hal sama dilakukan personel militer Lebanon.
Atas kejadian tersebut, melalui apel luar biasa di lapangan Soekarno Markas Indobatt UN Post 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan, Rabu (13/11), Dansatgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto menyerahkan Piagam Penghargaan kepada 6 (enam) personil Kompi Alpha yang telah berhasil melaksanakan misi perdamaian atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan Force Commander kepada Satgas Indobatt.
Lucky Avianto kini sudah menjadi perwira tinggi TNI-AD dengan pangkat Brigadir Jenderal dan sejak tanggal 27 April 2023 mengemban amanat sebagai Staf Khusus Kasad.
Karir militernya diawali di Kopassus mulai dari Danton, Danki, Pasiops Batalyon, Kasiops Grup-1, Wadanyon-11, Danyonif-400/Banteng Raiders, Danyonif-500/Raider, Dandim-0829/Bangkalan, Waasops Danjen Kopassus, Asren Danjen Kopassus, Asops Danjen Kopassus, Asops Kasdam XVIII/Kasuari, dan Danrindam XII/Tanjungpura.
Kemudian Lucky Avianto pecah bintang ketika menjabat Kapusdiklat BIN. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Staf Khusus Kasad dalam rangka Pendidikan Lemhannas PPSA XXIV tahun 2023
Keunikan perwira tinggi penyandang empat gelar langka TNI ini adalah kesukaannya menulis. Bukan sembarang menulis, tapi sampai menjuarai Lomba Karya Tulis TNI AD, seperti Lomba Karya Tulis Binsat TNI AD dan Lomba Karya Tulis Teritorial Tingkat TNI AD.
Jenderal ini pun aktif menulis buku yang sangat berguna bagi para perwira TNI AD. Jumlah buku karyanya tidak tanggung-tanggung. Hingga sekarang sudah lebih dari 30 judul buku berupa dokumentasi pengalaman di lapangan.
Contohnya, buku berjudul "Aplikasi dan Kumpulan Teori Siap Seskoad" terbukti ikut membantu menghasilkan siswa-siswa Seskoad yang professional. Buku setebal 331 halaman ini memang banyak dikonsumsi oleh para perwira yang akan melaksanakan tes Seskoad.
"Ini semata-mata adalah bentuk kepedulian senior kepada juniornya. Diharapkan materi-materi ini dapat memberikan gambaran dalam pelaksanaan tes Seskoad kelak," ujarnya merendah.
Semasa masih berpangkat Kolonel, Lucky Avianto menjadi satu dari tiga Perwira TNI yang memiliki gelar langka semasa sejarah militer Indonesia.
Sebagai lulusan terbaik Akmil 1996 dan meraih gelar Adhi Makayasa, Lucky melanjutkan pendidikan di Sekolah Combat Intel, Kursus Komando, Kursus Intensif Bahasa Inggris, Dikreg Seskoad A-XLIX, dan Dikreg Sesko TNI.
Empat penghargaan langka yang diperolehnya adalah peraih penghargaan Adhi Makayasa (1996), peraih penghargaan Virajati sebagai lulusan terbaik dari Dikreg XLIX Seskoad Tahun 2011, peraih penghargaan Wira Adhi Nugraha sebagai lulusan terbaik Dikreg XLVI Sesko TNI Tahun 2019 serta prajurit TNI AD yang memperoleh penghargaan terbaik Akademik pada PPSA XXIV Lemhannas RI Tahun 2023.
“Hattrick plus One” dengan empat gelar langka satu-satunya di Indonesia, Lucky terus berprestasi di medan pengabdian.
Terbukti dengan berbagai prestasinya, bukan hanya dalam penugasan di dalam negeri. Tetapi juga di luar negeri seperti saat tergabung dalam penugasan sebagai Military Observer di Congo pada tahun 2009 atau ketika memimpin Satgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL di Lebanon.