Padang, Gatra.com - Perhelatan Festival Hari Anak 2023 Sumatera Barat pertamakali digelar. Uniknya, kegiatan yang berlangsung pada 18-19 November ini dilaksanakan halaman istana gubernur.
Ratusan anak-anak beragam usia, latar belakang, dan daerah melangit cita-cita. Kendati masih usia 5-10 tahun, namun sudah percaya diri tampil di atas pentas. Mereka tak lagi malu-malu mengungkapkan cita-cita menatap masa depan.
Impian yang diungkapkan beragam, tak melulu dokter dan polisi. Salah satunya, Muhammad Fatih, dari PAUD Islam Terpadu, Perumnas Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Dia ingin menjadi presiden.
"Ingin jadi presiden," tegas Fatih berusia 5 tahun itu dengan lantang di hadapan Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, dan disambut dengan gemuruh tepuk tangan peserta lainnya.
Tak hanya itu, Fatih bahkan juga lantang menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan Wagub sumbar. Anak-anak lain seusianya, juga ikut antusias ingin menjawab pertanyaan. Bukan hanya hafalan doa, ayat-ayat pendek, dan banyak pula yang hafal teks Pancasila.
Selain itu, di antara anak-anak yang hadir pada "Pertemuan di Taman Bermain" ini pernah mendulang prestasi. Misalnya saja, Alhanza Sakira (11), asal Bukittinggi yang sering meraih juara dalam lomba baca puisi, pidato, dan MC (master of ceremony).
"Saya hobi membaca puisi sejak umur 8 tahun. Cita-cita ingin jadi chef ternama, karena suka masak juga kalau di rumah," tuturnya saat diwawancara Gatra.com usai dirinya membaca puisi "Ibu" karya Mustofa Bisri saat itu.
Begitu pula dengan Tiara (8), murid Sanggar Seni Tari Galatiak Minang, Kelurahan Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Dia secara grup pernah meraih juara lomba tari berbagai event, dan juara fashion show.
Kegiatan positif anak-anak ini mendapat dukungan penuh dari keluarga. Seperti yang diungkapkan Mutiara (29), sangat mengapresiasi anaknya beraktivitas di sanggar. Salah dua alasannya, melatih anak disipilin dan menghindari anak-anak dari pengaruh gadget.
"Karena kami berharap anak bisa lebih kreatif, dan bakatnya juga bisa terasah. Daripada main gadget, dan nari-nari di Tiktok," kata Mutiara saat menemani anaknya menari Sorak Bahorai.
Bukan hanya kaum ibu, "Pertemuan di Taman Bermain" yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A P2KB) Sumbar ini, juga diikuti oleh kaum bapak-bapak menemani anaknya.
"Saya hadir untuk mendukung kegiatan anak-anak saya, yang kebetulan dia ikut menari. Apalagi kalau gak hari libur seperti ini, saya jarang bermain dengan anak karena sibuk kerja," kata Asrial (50), saat ditemui di lokasi.
Warga Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang ini juga sangat beruntung adanya Festival Hari Anak Sumbar 2023 ini. Dia berharap kegiatan seperti ini bisa digalakkan Pemprov Sumbar ke depan agar anak semakin berani tampil di depan publik.
Perhelatan Festival Hari Anak yang digagas DP3A P2KB Sumbar ini juga mendapat diapresiasi Gubernur Sumbar, Mahyeldi. Apalagi dengan memanfaatkan area taman halaman istana gubernur sebagai tempat bermain bagi anak-anak Sumbar.
Baginya, kegiatan ini untuk mendukung kreativitas anak-anak Sumbar ke depan. Apalagi saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi, sehingga generas muda, generasi Z atau milenial haru bisa berpacu meraih prestasi dalam persaingan global.
"Makanya kita fasilitasi area istana gubernur, kantor gubernur, halaman Masjid Raya Sumbar, dan tempat lainnya untuk bisa dimanfaatkan masyarakat luas. Asal sama-sama kita jaga kebersihannya," sebut Mahyeldi.
Dia juga mengingatkan, agar orang tua menjaga masa depan generasi muda dengan memenuhi hak anak. Termasuk mengawasi anak agar tidak terjerumus tindak kekerasan, narkoba, minuman keras, perilaku menyimpang, atau kecanduan gadget.
Kepala DP3A P2KB Sumbar, Gemala Ranti, membeberkan, Festival Hari Anak ini sengaja dilaksanakan untuk memenuhi hak anak. Salah satunya hak bermain, atau rekreasi. Apalagi banyak orang tua yang sibuk bekerja sehingga waktu untuk anak terabaikan.
"Dengan adanya festival ini, kreativitas anak terpacu, pola pikirnya terbuka, dapat teman baru Lalu kedekatan keluarga semakin harmonis, karena bisa bermain bersama anak di area publik seperti ini," jelasnya.
Selain itu, perhelatan yang melibatkan mitra DP3A P2KB Sumbar ini juga diharapkan bisa menjadi titik awal perlindungan perempuan dan anak di Sumbar. Tak hanya agar anak berani tampil di muka publik, tapi juga memberi keamanan bagi anak di area publik, dan terhindar perilaku negatif.
Diketahui, Festival Hari Anak yang dikuratori Mahatma Muhammad ini juga melibatkan Forum Anak se-Sumbar. Beragam pertunjukkan, baik musik, kesenian, pantomim, teater, cerita dengeng, serta tarian dari berbagai sanggar yang ada di Sumbar.
Lebih dari itu, anak-anak yang berpartisipasi festival ini bisa belajar, berkreasi bermain banyak kreativitas clay, menggambar, ayunan, dan lainnya dengan kedua orang tuanya. Ratusan anak ini bisa ikut perlombaan dengan beragam hadiah menarik.