Jakarta, Gatra.com – Bank BTPN menghelat “Economic Outlook 2024” di Jakarta para Rabu (22/11). Ini untuk mengupas perekonomian Indonesia yang tengah menghadapi berbagai tantangan global dan domestik.
Salah satu tantangan domestik Indonesia adalah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dapat berpengruh pada aspek ekonomi maupun sendi kehidupan masyarakat di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, ekonomi Indonesia kuartal III-2023 tumbuh 4,94% secara tahunan (year-on-year/yoy), di bawah target nasional. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, pertumbuhan ekonomi di bawah 5% yoy pada kuartal III-2023 dipicu oleh konsumsi rumah tangga yang lesu.
Direktur Utama (Dirut) Bank BTPN, Henoch Munandar, saat membuka Bank BTPN Economic Outlook 2024 menyampaikan, pihaknya menghelat outlook untuk merespons kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
“Bank BTPN Economic Outlook 2024 merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan informasi terkini dan wawasan mendalam kepada nasabah Bank BTPN,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Hanoch, dalam acara ini juga pihaknya meluncurkan inovasi produk terbaru Bank BTPN yakni “ESG Deposit. Platform ini bagi nasabah dan pemangku kepentingan untuk memahami lebih dalam tentang strategi menyongsong tahun 2024 dan strategi keberlanjutan serta berpartisipasi dalam perbincangan mengenai keuangan berkelanjutan.
Pada gelaran Economic Outlook tahun ini, Bank BTPN mengusung tajuk utama “Navigating through 2024: Strategies for Resilience and Growth” yang mencerminkan visi strategis Bank BTPN untuk berjalan bersama nasabah melewati tantangan tahun-tahun mendatang dengan ketahanan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Hadirnya inovasi produk terbaru Bank BTPN yakni ESG Deposit mewujudkan visi ini dengan menawarkan instrumen keuangan yang tidak hanya memberikan timbal balik yang optimal tetapi juga mengatasi masalah-masalah mendesak di zaman ini.
“Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian global, Bank BTPN menyadari pentingnya membangun ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan,” katanya.
ESG Deposit merupakan bukti komitmen Bank BTPN dalam menyediakan solusi keuangan bagi nasabah korporasi dan dalam berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Lebih lanjut, Henoch mengatakan, Bank BTPN selaku pelaku jasa keuangan akan terus mendampingi nasabah dalam meraih peluang dengan menyiapkan produk-produk keuangan yang menjawab solusi keuangan bagi para nasabah.
Menurutnya, ini sejalan dengan visi Bank BTPN dan kebijakan pemerintah seperti liquidity management untuk nasabah korporasi, investasi reksa dana dan obligasi pemerintah, dan Program Daya untuk pemberdayaan nasabah.
“Bank BTPN juga akan selalu mengoptimalkan aset di tengah kondisi yang dinamis saat ini dengan menerapkan prinsip kehati-hatian guna menunjang pertumbuhan perusahaan, sehingga bisa terus mendukung penguatan perekonomian pascapandemi dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia,” kata Henoch.
Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Febrio Kacaribu, hadir sebagai perwakilan pemerintah untuk memberikan pidato utama.
Co-Founder Creco Research Institute, Chatib Basri, turut hadir untuk membahas materi mengenai ?prospek makroekonomi pada tahun Pemilu di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis,Yustinus Prastowo, memaparkan strategi fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 mendatang.
Sebagai penutup rangkaian Economic Outlook 2024 Bank BTPN, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menyampaikan materi mengenai periode Pemilu di Indonesia yang akan dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.