Karanganyar, Gatra.com- Dua warga Kabupaten Magetan, Jatim mengalami luka serius di bagian kepala akibat tertimpa dua gerbong bianglala saat wahana itu berputar di Pasar Malam Cembengan Reborn di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu Karanganyar, Jateng, Selasa (21/11) pukul 19.00 WIB. Dua sejoli itu kini dirawat di RS Dr Moewardi Solo.
Korban asal Nguntoronadi, Magetan itu bernama Novrizal Farrul Gumilang (20) dan Afrischa Yusti Nabrita (22). Keduanya berada di satu gerbong saat peristiwa nahas itu terjadi.
"Dua kandang (gerbong bianglala) yang menjatuhi itu kosong. Mengenai kandang di bagian bawahnya yang berisi dua sejoli. Gerbongnya ikut sempal," kata Yayuk Susanti, warga Makamhaji Kartasura, Rabu (22/11).
Tertimpa dua gerbong kosong, gerbong berisi dua sejoli itu juga terlepas dari rangkaiannya. Jatuhnya tiga gerbong itu ke tanah membuat hiruk pikuk pasar malam berhenti. Operator langsung mematikan mesinnya secara manual. Atraksi reog yang sedang bermain di lapangan juga mandek. Mereka berlari menuju lokasi jatuhnya gerbong untuk menolong korban.
"Kebetulan suami saya pemain reog. Suami juga anggota relawan Target, jadi langsung minta bantuan ambulans," katanya.
Kedua korban usai dikeluarkan dari gerbong dalam keadaan tak sadarkan diri. Relawan sempat melarikannya ke RS Karima namun dirujuk ke RS Dr Moewardi Solo.
Yayuk mengatakan event pasar malam sudah berlangsung sepekan. Berbagai wahana dibuka, termasuk bianglala. Tiketnya Rp10 ribu per orang untuk menaiki gerbong yang berputar selama 10 menit.
Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Imam mengatakan tiga orang dimintai keterangan dalam peristiwa itu. Polisi juga menanyai penanggung jawab pasar malam, Muh Indro Wibowo.
Berdasarkan keterangan para saksi dan olah TKP, dua gerbong kosong terlepas karena patahnya bagian penyangga gerbong yang terletak di tempat duduk pengunjung. Sebelum jatuh, bianglala sempat berputar dua kali. Sebuah mobil pikap di bawah bianglala juga tertimpa gerbong.
"Kedua korban belum langsung dievakuasi saat jatuh karena warga mendengar suara dari atas. Mereka takut jika ada yang terjatuh lagi. Setelah dirasa aman, baru mengeluarkan korban," katanya.