Beirut, Gatra.com - Pemboman Israel di Lebanon selatan menewaskan beberapa warga sipil termasuk dua jurnalis yang bekerja untuk televisi al-Mayadeen yang berpihak pada Iran, pada hari Selasa (21/11).

Dikutip Al-arabiya, Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah melaporkan kematian tiga warga – dua jurnalis dan seorang warga sipil – dalam pemboman di wilayah Tair Harfa.

Al-Mayadeen mengatakan korespondennya Farah Omar dan juru kamera Rabih Maamari, tewas.

Direktur Al-Mayadeen, Ghassan bin Jiddo, mengatakan warga sipil ketiga yang tewas bersama kedua jurnalis tersebut adalah kontributor media tersebut.

“Itu adalah serangan langsung, bukan kebetulan,” kata bin Jiddo dalam sebuah wawancara di saluran tersebut, seraya mencatat bahwa serangan itu terjadi setelah pemerintah Israel mengambil keputusan bulan ini untuk memblokir akses ke situs al-Mayadeen.

Insiden itu terjadi hampir satu minggu setelah Israel juga menargetkan sekelompok jurnalis yang melaporkan secara langsung perkembangan di desa Yaroun, sebuah kota perbatasan di Bint Jbeil.

Bulan lalu, serangan Israel menewaskan videografer Reuters Issam Abdallah dan melukai enam jurnalis Reuters, AFP, dan Al Jazeera ketika mereka meliput bentrokan di perbatasan.

Israel dituduh membunuh puluhan jurnalis Palestina ketika mereka terus melakukan pemboman di Gaza, sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang “menyelidiki detail” insiden tersebut.

Serangan Israel membunuh wanita lanjut usia di Lebanon

Di tempat lain di Lebanon selatan, NNA mengatakan bahwa pesawat musuh menyerbu rumah-rumah penduduk di Kfar Kila, menyebabkan kematian warga negara Laiqa Sarhan, 80 tahun, dan melukai cucunya, yang diidentifikasi sebagai warga negara Suriah.

Sebuah sumber di rumah sakit Marjayoun, yang tidak mau disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan cucu perempuan berusia tujuh tahun itu berada dalam kondisi serius.

Pada hari Selasa, serangan Israel lainnya terhadap sebuah mobil sekitar tujuh mil dari perbatasan dan dekat kota Tirus di Lebanon selatan, menewaskan empat orang pada hari berikutnya, kantor berita negara melaporkan. Namun tidak memberikan rincian.

Di perbatasan Israel-Lebanon terjadi baku tembak setiap hari sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

Menurut penghitungan AFP, setidaknya 95 orang tewas di wilayah Lebanon.

Sedangkan menurut pihak berwenang Israel, enam tentara dan tiga warga sipil tewas.