Home Internasional Israel Serang Sekolah Tempat Pengungsian, RS Indonesia Dikepung Tank, Puluhan Tewas dan Terluka

Israel Serang Sekolah Tempat Pengungsian, RS Indonesia Dikepung Tank, Puluhan Tewas dan Terluka

Gaza, Gatra.com - Pada perang brutal Israel memasukio hari ke -45 di Jalur Gaza. Puluhan warga Palestina tewas dan terluka akibat pemboman rumah sakit dan sekolah yang menampung para pengungsi, serta rumah dan bangunan, yang terus berlanjut sejak 7 Oktober.

Kantor berita Wafa Palestina, Senin melaporkan, (20/11), setelah menghancurkan Rumah Sakit Al-Shifa di selatan Kota Gaza dan membuatnya tidak dapat beroperasi lagi, pasukan pendudukan mengepung Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza saat fajar. 

Israel menargetkannya dengan tembakan artileri, yang menyebabkan tewasnya 12 warga Palestina. Orang-orang terluka mendapatkan perawatan di dalam RS, sementara dua petugas medis juga ikut terluka.

Sumber-sumber medis mengatakan bahwa artileri pendudukan menargetkan lantai dua rumah sakit tersebut, yang merupakan satu-satunya rumah sakit yang menerima korban luka akibat agresi di Jalur Gaza utara.

Mereka menunjukkan bahwa ribuan pengungsi di dalam rumah sakit, dan sekitar 150 orang terluka, selain staf medis dan pekerja di rumah sakit, yang jumlahnya tidak melebihi 100 orang. Para pasien takut akan pembantaian yang mungkin dilakukan pasukan pendudukan di rumah sakit, akibat pengepungan dan pemboman terus menerus.

Pasukan pendudukan Israel mengepung rumah sakit tersebut dengan puluhan kendaraan militer lapis baja di area seluas kurang dari satu kilometer persegi, selain penempatan penembak jitu di atap gedung dekat rumah sakit, dan mencegah ambulans mengangkut korban luka. Ini satu-satunya rumah sakit yang masih dapat beroperasi sebagian, di utara Jalur Gaza yang diduduki.

Selain itu, 15 orang tewas, termasuk anak-anak dan wanita, dan puluhan lainnya terluka setelah pesawat tempur mengebom rumah-rumah di dekat Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar, di Rafah, selatan Jalur Gaza.

Malam ini, pesawat-pesawat tempur pendudukan melancarkan serangkaian serangan intensif di barat laut kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, yang menyebabkan kematian dan cedera puluhan orang.

Korban tewas dan luka berjatuhan

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur pendudukan mengebom dengan puluhan rudal di sekitar kota pemukiman Hamad, barat laut Khan Yunis, yang menyebabkan kematian puluhan orang. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, serta melukai orang lain. Selain itu terjadi penggerebekan di kota Bani Suhaila, sebelah timur Khan Yunis.

Di Kota Gaza, sejumlah orang tewas dan lainnya luka-luka akibat penembakan artileri Israel di lingkungan al-Zaytoun, selatan Kota Gaza, selain pemboman lain di lingkungan al-Sabra, sementara daerah lainnya, puluhan orang tewas. Ada yang masih terjebak di bawah reruntuhan mengingat kondisi cuaca hujan dan sulitnya tiba awak pertahanan sipil dan ambulans untuk menyelamatkan mereka.

Saat fajar, artileri Israel mengebom Sekolah Kuwait, dekat Rumah Sakit Indonesia, di Jalur Gaza utara.

Sumber lokal melaporkan bahwa artileri dan tank yang mengepung RS Indonesia dan membombardir sekitarnya sejak dini hari, dan menembakkan beberapa peluru langsung ke arah Sekolah Kuwait yang menampung sejumlah pengungsi.

Jumlah korban tewas dan luka-luka, serta kerusakan akibat pemboman biadab Israel di sekolah tersebut, tidak diketahui karena terputusnya komunikasi di Jalur Gaza utara, serta ketidakmampuan ambulans mencapai tempat tersebut akibat pengepungan tersebut. Pengepungan diberlakukan oleh pasukan pendudukan terhadap Rumah Sakit Indonesia dan sekitarnya, sementara laporan awal menyebutkan puluhan orang tewas dan terluka dalam pemboman tersebut.

Kementerian Kesehatan menyatakan jumlah korban tewas di Jalur Gaza melebihi 12.200 orang, termasuk sekitar 5.000 anak-anak, 3.250 wanita, dan 690 orang lanjut usia, sedangkan jumlah korban luka mencapai lebih dari 29.500 orang, dan lebih dari 4.000 orang masih hilang, termasuk 2.000 anak.

Pada saat yang sama, 205 personel kesehatan dan 36 personel pertahanan sipil tewas, serta lebih dari 215 petugas kesehatan terluka. Lebih dari 60 ambulans diserang, 55 di antaranya rusak dan tidak dapat digunakan lagi, sementara 26 dari 35 rumah sakit di Gaza, dan 52 dari 72 klinik kesehatan primer tidak dapat berfungsi karena kerusakan akibat pemboman atau kekurangan bahan bakar.

113