Jakarta, Gatra.com – PT MedcoEnergi Internasional Tbk. membukukan laba bersih sebesar US$242 juta dan akan membayarkan atau membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp15 per saham.
Chief Executive Officer (CEO) MedcoEnergi, R?oberto Lorato, dalam keterangan pers pada Senin (20/11), menyampaikan, raihan tersebut berdasarkan hasil kinerja keuangan perseroan selama 9 bulan pada 2023.
“Dengan senang saya laporkan hasil operasional dan keuangan satu kuartal lagi yang solid,” kata Roberto.
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar keuangan hingga November 2023, selain membukukan laba bersih US$242 juta dan pembagian dividen saham interim sebesar Rp15 per saham, yakni untuk EBITDA sebesar US$941 juta mencerminkan penurunan harga minyak dan gas serta berkurangnya kontribusi AMMN.
Produksi minyak dan gas tetap stabil dari tahun ke tahun sebesar 161 mboepd. Harga minyak mencapai rata-rata US$77/bbl slama sembilan bulan pertama 2023, turun AS$24,1/bbl dari US$101,1/bbl pada periode ynag sma tahun 2022. Harga minyak pada Q3 2023 pulih menjadi US$80/bbl.
Bagian laba bersih MedcoEnergi dari AMMN adalah US$13 juta, turun sebesar US$159 juta dibandingkan tahun lalu. Sedangkan laporan cadangan baru Natuna dan Corridor memperpanjang umur cadangan terbukti dan terduga MedcoEnergi menjadi 9,7 tahun.
Selanjutnya, belanja moda sebesar US$210 juta, terutama untuk pengembangan Natuna, Corridor, dan Ijen. Utang konsolidasi US$2,9 miliar turun sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Utang resticted group sebesar US$2,5 miliar atau turun sebesar 14% ke tahun lalu.
Adapun untuk kas setara kas berjumlah US$666 juta dengan utang bersih US$2,2 miliar dan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,6 kali. Pada Q4 2023, tender offer membeli kembali Surat Utang Dolar AS 2025–?2028 senilai US$425 juta dan menerbitkan Surat Utang Dolar AS 2029 senilai US$500 juta untuk pembiayaan kembali.
Ikhtisar Operasional Minyak dan Gas Bumi (Migas)
Produksi minyak dan gas sejumlah 161 mboepd stabil dibanding tahun lalu, biaya produksi sebesar AS$7,5 per boe. Belanja modal minyak dan gas sebesar US$155 juta, terutama untuk penyelesaian beberapa proyek pembangunan di Natuna dan Corridor. Pembaruan GSA domestik Corridor sedang berlangsung dan diperkirakan akan ditandatangani sebelum akhir tahun.
Ketenagalistrikan
Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 3.079 GWh, di mana 20% berasal dari sumber energi terbarukan. Penjualan meningkat 5%, dibandingkan tahun lalu, berkat kontribusi IPP berbahan bakar gas di Riau sebesar 275MW dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya di Sumbawa sebesar 26 MWp.
Untuk realisasi harga listrik rata-rata adalah AS¢ 3,7 per kwh di luar biaya bahan bakar atau naik 2,8% dibandingkan tahun lalu. Belanja modal ketenagalistrikan sebesar AS$55 juta, terutama untuk menyelesaikan pengembangan pembangkit listrik geotermal Ijen 34MW yang dijadwalkan selesai pada Desember 2024 dan menandatangani kemitraan baru dengan MOECO untuk mengevaluasi aset Geotermal Bonjol.
Amman Mineral Internasional (AMMN)
AMMN membukukan biaya kepatuhan yang lebih tinggi karena tertundanya penerbitan izin ekspor, kenaikan bea ekspor, dan mulai dikenakannya (accruing) Penerimaan Negara Bukan Pajak. Adapun produksi tembaga sebesar 199Mlbs dan produksi emas sebesar 259Koz.
Realisasi harga rata-rata tembaga adalah AS$4,0/lbs. Pembangunan smelter berjalan sesuai jadwal, diperkirakan akan mencapai progres lebih dari 70% pada akhir tahun.
Panduan 2023
Panduan Perseroan untuk 2023, yakni produksi minyak dan gas 160 mboepd, penjualan ketenagalistrikan 4.000 GWH, biaya produksi minyak dan gas di bawah US$10 per boe, dan total belanja modal minyak dan gas US$250 juta dan ketenagalistrikan US$80 juta.
“Laporan terbaru kami memperlihatkan cadangan Natuna dan Corridor yang lebih besar, yang menunjukkan kapabilitas MedcoEnergi yang baik dan hasil investasi berkelanjutan pada aset-aset kami yang berkualitas tinggi. Untuk meningkatkan nilai perseroan, kami akan terus fokus pada cost leadership dan penyelesaian proyek utama,” kata R?oberto.
Direktur Utama (Dirut) MedcoEnergi, Hilmi Panigoro, mengaku senang atas kinerja operasional dan keuangan perseroan. Penerbitan obligasi terbaru dan dukungan investor yang kuat menunjukkan keberhasilan perseroan dalam memenuhi komitmen dan rencana deleveraging secara konsisten.
“Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan energi, kami berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” katanya.