Jepara, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah, menggelar lomba variasi menu berbahan horog-horog baru-baru ini. Event ini digagas untuk menyokong makanan tradisional horog-horog menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko, mengatakan, horog-horog adalah makanan yang unik. Disentuh atau dimakan dengan apapun akan menjadi enak. Seperti bakso, kolak, pecel, atau hanya cukup dengan parutan kelapa saja.

"Jika puasa orang desa minum kolak dulu sebelum makan nasi. Biasanya disajikan kolak dengan horog-horog. Itu nikmatnya luar biasa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (20/11).

Ia meminta agar pohon aren yang merupakan bahan baku pembuat horog-horog dijaga kelestariannya sehingga tidak menggangu ekosistem.

"Ini bisa kerja sama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sekali-kali melakukan penanaman pohon aren di gunung. Sebagai upaya pelestarian aren di Jepara," terangnya.

Plt Kepala Disparbud Jepara, Mustakim, menambahkan, selain untuk menggali kekayaan di Jepara, kegiatan ini sebagai pengembangan untuk penguatan identitas horog-horog untuk diajukan atau nominasi WTB di tahun 2024 mendatang.

"Horog-horog punya potensi yang luar biasa. Kami tidak menemukan horog-horog di luar Jepara. Untuk itu, kami berupaya mengangkat kuliner ini ke kancah nasional," bebernya.

Dijelaskan, lomba menu variasi horog-horog ini, diikuti sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Jepara, termasuk perwakilan PKK Karimunjawa. Para peserta diwajibkan membuat menu olahan kreativitas berbahan dasar horog-horog.

"Ternyata dari makanan yang terbuat dari tepung aren ini, dapat disulap menjadi beragam menu makanan yang lezat dan bergizi. Tidak hanya menjadi campuran pecel dan bakso, horog-horog ini juga bisa dibuat dessert (makanan pencuci mulut), juga minuman yang menyegarkan," ungkapnya.

Sebagaimana disajikan yaitu salad horog-horog dari Kecamatan Batealit, kue lupis dan ayam suir horog-horog (Pakis Aji). Ada juga makanan modern burger horog-horog dan prol terog (Nalumsari).

Sebagai penghasil potensi laut, Karimunjawa menyajikan kerang dan ayam bakar horog-horog. Sedangkan minumannya teler hirog (susu santan, durian, dan horog-horog).

Ada juga agar-agar horog-horog dari Donorojo, sayur umbut rotan (Keling), ongol-ongol dan dawet horog-horog (Bangsri), bongko mendut (Mayong), horog-horog jeli (Pacangaan), lapis horog-horog (Kalinyamatan), rujak horog-horog (Kedung), serta horog-horog saus ikan kuning dan talam pandan nangka (Jepara).