Gaza, Gatra.com - Seorang pejabat kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Jalur Gaza mengatakan lebih dari 80 orang tewas dalam dua serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, pada hari Sabtu (18/11).
“Setidaknya 50 orang tewas dalam serangan Israel saat fajar terhadap sekolah Al-Fakhura yang dikelola PBB di kamp tersebut, yang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi pengungsi Palestina,” kata pejabat itu kepada AFP, Sabtu (18/11).
Video di media sosial – yang tidak dapat diverifikasi oleh AFP – menunjukkan mayat-mayat berlumuran darah dan debu di lantai sebuah gedung, di mana kasur-kasur terjepit di bawah meja sekolah.
“Serangan terpisah terhadap gedung lain di kamp tersebut pada hari Sabtu menewaskan 32 orang dari keluarga yang sama, 19 di antaranya adalah anak-anak,” kata pejabat kementerian kesehatan.
Kementerian merilis daftar 32 anggota keluarga Abu Habal yang dikatakan telah meninggal.
Jabalia adalah kamp pengungsi terbesar di Gaza, tempat sekitar 1,6 juta orang mengungsi akibat pertempuran antara Israel dan Hamas, selama lebih dari enam minggu.
Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai dua serangan tersebut.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga tidak dapat memberikan reaksi langsung.
Pada awal November, pemerintah Hamas mengatakan lebih dari 200 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam pemboman Israel di kamp Jabalia, selama serangan tiga hari berturut-turut.
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan terhadap serangan 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil di Israel selatan, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.
Kampanye udara dan darat yang tiada henti dari tentara telah menewaskan 12.000 orang, termasuk 5.000 anak-anak, menurut pemerintah Hamas yang memerintah Gaza sejak 2007.