Gaza, Gatra.com - Sekitar 5.000 pengungsi dan pasien dipaksa keluar dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, dengan hanya berjalan kaki setelah pasukan Israel memerintahkan evakuasi.
Koresponden Al Arabiya di rumah sakit tersebut melaporkan pada hari Sabtu (18/11).
Diketahui ada 450 orang termasuk pasien yang sakit kritis, bayi prematur dan staf medis masih berada di fasilitas tersebut.
Sebelumnya pada hari Sabtu, pasukan Israel memerintahkan evakuasi Rumah Sakit Al-Shifa melalui pengeras suara, ketika tentara menyisir fasilitas tersebut untuk mencari tempat persembunyian Hamas, sebagaimana dilaporkan jurnalis AFP di tempat kejadian.
Rumah Sakit Al-Shifa – yang terbesar di Gaza – telah menjadi fokus perang Israel-Hamas, kini memasuki minggu ketujuh setelah serangan 7 Oktober di Israel selatan.
Israel mengklaim Hamas mengoperasikan pangkalan di bawah Al-Shifa, namun tuduhan itu dibantah militan tersebut.
Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza telah mengumumkan puluhan korban meninggal dunia akibat pemadaman listrik yang disebabkan oleh kekurangan bahan bakar di tengah pertempuran sengit.
Israel telah berulang kali menyerukan agar rumah sakit tersebut dievakuasi ke selatan, namun para profesional medis mengatakan para pasien tidak dapat dipindahkan.
Direktur rumah sakit Mohammed Abu Salmiya mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel menginstruksikan dia untuk memastikan “evakuasi pasien, korban luka, pengungsi dan staf medis, dan bahwa mereka harus berjalan kaki menuju pinggir laut.”