Jepara, Gatra.com - Sebuah wisuda yang cukup unik digelar di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (17/11). Pasalnya upacara pemberian ijazah yang lumrahnya ditujukan kepada mahasiswa ini, malah ditujukan kepada puluhan lansia. Ini merupakan yang pertama digelar di kabupaten berjuluk Bumi Kartini.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jepara, Muh Ali mengatakan, sedikitnya 81 lansia mengikuti wisuda sekolah lansia standar 1 (S1) di Gedung Shima Jepara.
"Para lansia ini sebelumnya mengikuti pembelajaran selama satu tahun di Bina Keluarga Lansia (BKL) Senja Lestari di Desa Cepogo, Kecamatan Kembang. Para lansia tersebut mengikuti pelajaran yang diberikan pemateri secara tatap muka, dengan 12 kali pertemuan," ujarnya.
Muh Ali menyebutkan, lansia tersebut mengikuti pembelajaran di sekolah selama satu tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Terlebih di Indonesia, jumlah lansia cukup besar yakni 18 juta jiwa atau 7,6 persen dari populasi masyarakat.
"Program Wisuda Lansia baru pertama kali di Jepara. Harapannya mereka lebih produktif, berkarya, dan bahagia. Selain itu supaya bisa menjadi stimulus ke depannya terus terlaksana dan tersebar di Jepara," ungkapnya.
Sekolah lansia BKL Senja Lestari tersebut merupakan pendanaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah.
Pada tanggal 1 September 2022, telah resmi dibuka oleh Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Farida Sumarli, ketua Pokja pengendalian penduduk BKKBN Jateng menyebut, melalui sekolah lansia, mereka bisa memahami dimensi lansia tangguh dan perawatan jangka panjang.
"Adanya sekolah lansia ini menjadi bukti nyata, bahwa mereka punya semangat luar biasa dalam menuntut ilmu, meski usianya sudah senja," terangnya.
Dalam sambutan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta yang dibacakan Assisten Administrasi Sekda, Ronji menyampaikan, adanya sekolah lansia ini merupakan program utama dari BKKBN dan bentuk peran serta Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara untuk mewujudkan kesejahteraan lansia sesuai dengan UU No 13 Tahun 1998. Kesejahteraan lansia meliputi terpenuhinya kebutuhan fisik, mental, spiritual, rasa tenteram, kesusilaan, dan sosial guna pemenuhan, penghormatan, dan pelaksanaan hak asasi manusia
Menurut Ronji, pembinaan ketahanan keluarga lansia serta pemahaman tentang konsep Smart (Sehat, Mandiri, Aktif, dan Bermartabat) bisa meningkat. Sehingga sekolah lansia yang sudah terbentuk, menjadi percontohan desa yang lain untuk mendirikan sekolah lansia.
"Selamat kepada lansia yang sudah diwisuda. Mudah-mudahan ilmu yang didapat bermanfaat. Terus berkarya, produktif dan bahagia. Semoga sekolah lansia bisa berkembang di desa-desa yang lain di Jepara,"ucap Ronji.
Muhammad Tahlil (85) lansia tertua yang mengikuti wisuda merasa bahagia telah diwisuda di jenjang S1 sekolah lansia. Ia menceritakan beberapa kegiatan di sekolah lansia seperti kegiatan senam, cek kesehatan, dan keahlian lain. "Senang ikut sekolah lansia, biar tambah ilmu," tuturnya.