Gaza, Gatra.com - Sejumlah warga sipil Palestina terbunuh dan lainnya terluka dalam serangkaian serangan udara Israel di Jabalia, utara Jalur Gaza, dan di Khan Yunis di selatan wilayah tersebut, pada Kamis malam ini.
Wafa Palestina melaporkan menurut menurut ke sumber lokal bahwa pesawat-pesawat tempur Israel dilaporkan membom sebuah alun-alun perumahan di kamp pengungsi Jabalia, yang mengakibatkan puluhan korban sipil dan luka-luka.
Rumah-rumah yang dibom pesawat tempur Israel adalah milik keluarga Abu Al-Qumssan, Masoud, Al-Assali, Al-Tululi, Abu Dan, dan Abu Dayer. Sebuah toko roti juga dibom selama serangan Israel.
Rekaman video yang diambil setelah kejadian tersebut menunjukkan tim penyelamat berusaha mati-matian untuk mengeluarkan jenazah yang meninggal, dan menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang hancur.
Sementara itu, artileri Israel menembaki rumah-rumah di lingkungan Izbet Milleen di Jabalia, menyebabkan lebih banyak korban jiwa di kalangan warga sipil.
Sementara itu, Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara telah melaporkan mengalami kehancuran total sistem layanan fasilitas kesehatannya karena banyaknya korban luka, dan staf medis menghadapi tantangan besar dalam memberikan perawatan yang diperlukan.
Situasi ini diperparah dengan pengeboman pesawat tempur Israel di sekitar rumah sakit.
Lebih jauh ke selatan, di provinsi Khan Yunis, setidaknya tujuh warga sipil tewas dalam pemboman Israel terhadap sebuah rumah di kota Al-Qarara. Para korban diangkut ke Rumah Sakit Nasser di kota tersebut.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga menargetkan sebuah apartemen perumahan di sebelah barat Rafah di Gaza selatan, sementara serangan udara intensif dilaporkan terjadi di lingkungan Sheikh Radwan di utara Kota Gaza.
Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa kru ambulansnya masih terjebak di Rumah Sakit Baptist Arab di lingkungan Al-Zaytoun di Kota Gaza. Daerah tersebut menjadi lokasi ledakan dan tembakan hebat, yang menghalangi akses tim penyelamat untuk menyelamatkan korban luka.
Dengan tidak berfungsinya semua rumah sakit di Kota Gaza dan Jalur Gaza bagian utara karena kondisi yang memprihatinkan di Rumah Sakit Baptist dan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, situasinya menjadi semakin kritis. Serangan tank oleh pasukan pendudukan Israel di sekitar Rumah Sakit Lapangan Yordania juga menambah tantangan yang dihadapi oleh tim medis.
Gaza juga telah terputus dari dunia luar, dengan gangguan total pada layanan telekomunikasi telepon rumah dan seluler serta internet. Blokade Israel, menipisnya bahan bakar yang diperlukan untuk mengoperasikan komponen-komponen utama jaringan, dan pembantaian yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, telah berkontribusi pada isolasi dan memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Sejak dimulainya agresi berkelanjutan Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober, hampir 11.500 warga Palestina, termasuk lebih dari 4.700 anak-anak dan 3.155 wanita, telah terbunuh, dan hampir 29.000 lainnya terluka.