Washington, D.C, Gatra.com - Sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina bentrok dengan polisi di luar markas nasional Partai Demokrat, sehingga memaksa kantor Kongres AS di dekatnya itu terpaksa dikunci.
“Petugas kami berupaya menahan sekitar 150 orang yang melakukan protes ilegal dan dengan kekerasan” di dekat kantor partai,” kata Kepolisian Capitol AS dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter, dikutip AFP, Kamis (16/11).
“Petugas melakukan penangkapan,” kata polisi setempat.
Polisi mengawal para legislator yang berada di kantor Komite Nasional Demokrat (DNC) saat keluar gedung menuju tempat aman.
Para pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata dan diakhirinya aktivitas militer Israel di Jalur Gaza.
“Baru saja dievakuasi dari #DNC setelah pengunjuk rasa pro-teroris dan anti-#Israel menjadi kasar, menyemprotkan merica ke petugas polisi dan mencoba masuk ke dalam gedung,” anggota parlemen California, Brad Sherman memposting di X.
“Terima kasih kepada petugas polisi yang menghentikan mereka dan membantu saya dan rekan-rekan saya keluar dengan selamat,” tulis Sherman, seorang Demokrat.
Legislator lainnya, Sean Casten dari Illinois, mengecam para pengunjuk rasa karena memblokir semua pintu masuk ke gedung yang menampung banyak anggota Kongres. Polisi tidak menyadari kejadian tersebut.
Casten memposting di X bahwa dia juga diselamatkan oleh petugas bersenjata.
Foto-foto yang diposting di media sosial menunjukkan para pengunjuk rasa yang mengenakan kaos hitam bertuliskan “Hentikan Tembakan Sekarang” dalam huruf putih, berkelahi dengan petugas polisi yang berusaha menarik mereka menjauh dari pintu masuk gedung.
Agen keamanan memerintahkan anggota parlemen dan staf mereka ke gedung dekat US Capitol, dekat gedung DNC, untuk tetap berada di dalam.
“Aksi demonstrasi yang signifikan, tidak diperbolehkan masuk atau keluar saat ini. Anda boleh berpindah ke seluruh bangunan,” Petugas keamanan memperingatkan.
Demonstrasi yang disertai kekerasan ini terjadi sehari setelah ribuan orang berkumpul di National Mall pada unjuk rasa pro-Israel.