Jakarta, Gatra.com - Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta melakukan eskavasi arkeologi di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu Selatan sejak 8-22 November 2023.
Ketua Satuan Pelaksana Museum Arkeologi Onrust, Teuku Muhamad Rizki Ramadhan mengatakan, kegiatan ini untuk melanjutkan kembali penelitian sekaligus penggalian yang pernah dilakukan pada 1995.
Hal ini juga sebagai pembuktian titik lokasi akses keluar masuk dan batas-batas bastion benteng pertahanan Pulau Onrust, mengacu kepada denah yang digambarkan J.W. Heydt pada tahun 1744.
"Ekskavasi ini menggali kembali benteng maupun benda-benda arkeologis yang ada di Pulau Onrust dan sekitarnya. Temuan ini akan disimpan di Museum Arkeologi Pulau Onrust," ujar Rizki dalam keteranagnnya, Kamis (16/11).
Rizki menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu program jajarannya di bidang perlindungan kebudayaan. Hasil dari kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan pelestarian cagar budaya di Pulau Onrust.
"Meskipun ada ekskavasi, kunjungan tetap dibuka, karena sudah kita batasi," katanya.
Arkeolog dan Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta, Candrian Attahiyyat menambahkan, ekskavasi ini dilakukan untuk membuktikan benteng besar berbentuk segi lima dengan bastion pada masing-masing sudutnya, ini sesuai dengan denah. Di samping itu juga untuk mengetahui apakah luas benteng tersebut 2/3 dari pulau.
"Kami mendapatkan hasil ketebalan benteng ini 1,5 meter hingga dua meter. Bahkan kami juga mendata kembali tiga bastion yang baru terungkap," tuturnya.
Menurut Candra, pondasi bangunan yang ada di Pulau Onrust ini penuh dengan tumpukan, sehingga ada kendala ketika melakukan ekskavasi.
Penelitian ini menggunakan pemindaian georadar yang merupakan alat cek lapisan tanah, dengan dibantu lima orang arkeolog muda.
"Hingga saat ini kami telah menemukan sisa bangunan dan pondasi sisi utara, sisa struktur benteng, fasilitas umum dan temuan lepas," ungkapnya.
Ia menuturkan, peninggalan sejarah ini sangat berharga. Bahkan, tidak hanya ada di Pulau Onrust, tetapi juga di pulau lainnya di Kepulauan Seribu dan daratan Jakarta.
"Pesan saya, di mana kita berada saling menghargai dan menjaga apa yang menjadi peninggalan nenek moyang kita," ujarnya.