Gaza, Gatra.com - Kementerian Luar Negeri Palestina menuntut intervensi dunia internasional dan mendesak untuk melindungi warga sipil, pasca pasukan Israel menggerebek Rumah Sakit Al-Shifa, pada Rabu (15/11).
“Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat//mengecam invasi #tentara pendudukan Israel ke #Rumah Sakit Al-Shifa dan rumah sakit lainnya. Menuntut intervensi internasional yang mendesak untuk melindungi warga sipil di sana,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di platform X, dikutip Al-arabiya.
Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah Israel memegang “tanggung jawab penuh atas keselamatan staf medis dan ribuan pasien, korban luka dan anak-anak termasuk bayi prematur dan pengungsi, di dalam kompleks tersebut.”
Pada Rabu dini hari, pasukan Israel mengatakan mereka sedang melakukan operasi di Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, setelah mengklaim bahwa gerakan militan Palestina Hamas memiliki pusat komando di bawah lokasi rumah sakit.
Rumah Sakit Al-Shifa telah menjadi jantung perang Israel di Gaza yang terjadi setelah militan Hamas menyerbu perbatasan Israel pada 7 Oktober dan melakukan serangan yang menyebabkan 1.200 orang tewas.
Sementara itu, para pejabat Palestina di pemerintahan Hamas mengatakan serangan Israel di daerah kantong tersebut menewaskan 11.000 orang, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.
Rumah sakit tersebut telah menjadi tempat bernaung bagi warga sipil dan berjuang untuk merawat pasien kritis di tengah kekurangan bahan bakar, listrik, air, dan pasokan medis dasar.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk serangan Israel, menggambarkannya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan kemanusiaan. “Perpanjangan dari pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan pendudukan terhadap rakyat kami,” katanya.
Munir Al-Bursh, direktur jenderal kementerian kesehatan Gaza, mengatakan kepada televisi Al Jazeera bahwa pasukan Israel telah menggerebek sisi barat kompleks medis.
“Ada ledakan besar dan debu masuk ke area tempat kami berada. Kami yakin ledakan terjadi di dalam rumah sakit,” kata Bursh.
Nasib Al-Shifa telah menjadi fokus kekhawatiran internasional karena memburuknya kondisi di fasilitas tersebut dalam beberapa hari terakhir, dengan adanya seruan global untuk gencatan senjata kemanusiaan setelah lima minggu serangan Israel di Gaza.