Jakarta, Gatra.com - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo merespons terkait beredarnya dokumen diduga pakta integritas yang menyebutkan dukungan dari Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso untuk dirinya. Ganjar mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Belum tahu saya, malah nggak tahu itu," ujar Ganjar di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
Meski begitu, kata Ganjar, dukungan itu seharusnya tidak terjadi. Sebab, menurutnya, itu menunjukkan ketidaknetralan. "Kalau nggak benar itu bagian tidak netral yang harus ditertibkan," katanya.
Ganjar pun mengatakan pihaknya tidak mungkin menggunakan cara-cara seperti itu. Sebab, dia menilai parpol pendukung dirinya tak memiliki kekuatan untuk melakukan hal tersebut.
"Nggak lah, manalah kekuatan kami?" tuturnya.
Sebelumnya, dokumen diduga pakta integritas yang menyebutkan dukungan dari Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso untuk kemenangan Ganjar dalam Pemilu 2024 beredar di media sosial. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat (PD) Benny K Harman pun mempertanyakan hal itu.
"Halo Republik. Apakah benar dokumen Pakta Integritas ini? Apakah benar pula orang ini yang kena OTT KPK itu?" tulis Benny melalui akun X-nya, Senin (13/11).
"Mengapa pula ada tanda tangan Kabinda Papua Barat dalam dokumen seperti ini? Ditunjuk jadi penjabat dengan tukar guling politik? Oooh Domine, selamatkan negeri ini. #RakyatMonitor#," imbuh Benny.
KPK juga sudah buka suara. Ketua KPK Firli Bahuri memerintahkan anak buahnya untuk mengecek hal itu karena narasi yang beredar menyebut dokumen tersebut ditemukan saat OTT terhadap Yan Piet.
"Tadi ada pertanyaan terkait dengan temuan pakta integritas. Saya tidak bisa mengatakan apakah itu disita oleh KPK atau tidak karena saya belum tahu itu. Saya kalau tidak tahu saya katakan tidak tahu," kata Firli di kantornya, Selasa (14/11).