Gaza, Gatra.com - Mesin perang Israel saat ini telah menewaskan 11.451 warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober dan melukai 31.700 lainnya. 

Wafa Palestina, Selasa (14/11) melaporkan, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa untuk hari ketiga berturut-turut, pihaknya menghadapi kesulitan dalam memperbarui angka korban akibat terputusnya layanan dan komunikasi di rumah sakit di Gaza utara.

Menurut Kementerian, ada 11,255 orang tewas di Jalur Gaza, termasuk 4,630 anak-anak, 3,130 wanita, dan 682 orang lanjut usia, sementara 29,000 orang terluka, dan 3,250 orang hilang dan diyakini tewas di bawah reruntuhan, termasuk 1,700 anak-anak.

Sedangkan di Tepi Barat mencatat 196 orang tewas dan 2.700 orang terluka.

OKI kecam serangan Israel di markas besar komite Qatar di Gaza

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keras pemboman yang dilakukan tentara Israel terhadap markas besar Komite Qatar untuk Rekonstruksi Jalur Gaza, dan menggambarkannya sebagai bagian dari agresi militer berkelanjutan yang menargetkan warga sipil Palestina dan properti sipil di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, sekolah, universitas, rumah ibadah, rumah tinggal. Ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional.

OKI memperbarui seruannya kepada komunitas internasional untuk turun tangan dan memaksa Israel, kekuatan pendudukan, untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan resolusi-resolusi PBB yang relevan, yang terbaru diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 26 Oktober 2023 menuntut perlindungan bagi warga sipil, properti sipil, mereka yang memberikan bantuan kemanusiaan serta aset dan fasilitas. 

Mereka juga menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan segera, aman, berkelanjutan, dan tanpa hambatan.