Home Regional Pasar Internasional Ketat, Pengusaha Furniture Jepara Wajib Tingkatkan Kualitas

Pasar Internasional Ketat, Pengusaha Furniture Jepara Wajib Tingkatkan Kualitas

Jepara, Gatra.com - Direktur Regional I Kementerian PPN/Bappenas Abdul Malik Sadat Idris mendorong industri furnitur di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, untuk semakin bertumbuh. Khususnya pasca digebuk pagebluk Covid-19.

Ia menilai, daya saing industri furniture dan kerajinan Indonesia di pasar global terletak pada kualitas motif dan bahan baku yang digunakan.

"Ukiran Jepara merupakan salah satu kekayaan intelektual dengan kearifan lokal yang dapat meningkatkan nilai tambah produk industri furnitur dan kerajinan kayu Indonesia," ujarnya saat melakukan kunjungan lapangan ke kawasan industri manufaktur di PT ELS Artsindo Tahunan.

Abdul Malik mengungkapkan, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh kepada ekspor dan impor, terutama mebel yang ada di kabupaten berjuluk Bumi Kartini. Untuk itu Ia mendorong mebel yang ada di Jepara agar bangkit di pasar Internasional.

Menurutnya, bahan dan produk yang dihasilkan harus tetap dijaga kualitas. Hal tersebut agar ukir Jepara mampu bersaing di taraf internasional, mengingat sekarang sudah banyak negara-negara lain mampu menciptakan produksi mebel sendiri.

"Hal ini karena Jepara telah dikenal sebagai penghasil produk mebel berkualitas dengan ukiran khasnya," imbuhnya.

Kepala Bidang Perekonomian, Infrastruktur, Sumber Daya Alam dan Kewilayahan (PISDAK) Bappeda Jepara, Dwi Yogo Adiwibowo menyebutkan, Pemkab terus mendorong pelaku mebel agar menjaga kelestarian yang menjadi salah satu identitas Kabupaten Jepara agar senantiasa terjaga.

Selain industri mebel, di Jepara terdapat kerajinan khas yaitu di Desa Mulyoharjo yang terkenal sebagai sentra patung, Desa Senenan terkenal sebagai sentra kaligrafi, Desa Tahunan terkenal sebagai pengrajin kursi dan meja.

134