Siak, Gatra.com - Produksi padi di Kabupaten Siak, Riau, hingga September 2023 sebanyak 29.063 ton. Jumlah ini masih kurang 16.400 ton dari target 45.463 ton pada tahun 2023.
"Ada beberapa sentra kita gagal tanam akibat El Nino. Kekeringan ekstrem ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Bungaraya yang merupakan lumbung padi Siak, namun juga terjadi secara global. Karena itu target kita belum tercapai," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Irwan Saputra, Senin (13/11).
Kendati begitu, Irwan mengklaim bahwa petani masih bahagia lantaran harga jual gabah lumayan tinggi mencapai Rp6.500 per kilogram.
"Sebetulnya, masih ada sekitar 3.300 hektar lagi lahan yang belum ditanam. Kita berharap air dan pupuk lancar masuk ke Bungaraya agar produksi makin meningkat. Tak hanya Bungaraya, kita juga berharap peningkatan produksi juga terjadi di sentra lainnya, seperti di Kecamatan Sabak Auh, Sungai Mandau, Sungai Apit, Siak dan Pusako," jelasnya.
Untuk mendukung kelancaran air, melalui APBD Provinsi Riau akan dibangun pompanisasi tahap tiga di Desa Tambusai.
“Akan ada penambahan pembangunan pompanisasi tahap tiga di Desa Tambusai. Dari sana juga akan mengairi persawahan di Desa Langsat Permai, Jati Baru dan Dayang Suri," ujarnya.
Sementara, Bupati Siak Alfedri tidak menampik bahwa persoalan air di Kecamatan Bungaraya merupakan hal yang harus diupayakan terus-menerus.
“Sebetulnya, kita ini luar biasa. Sebab anggaran pompanisasi yang dialokasikan ke Bungaraya cukup besar, termasuk prioritas nasional," kata Alfedri.
Bahkan Alfedri menambah sistem pompa air dari Sungai Siak yang dialirkan ke persawahan di Bungaraya baru ada hanya di Kabupaten Siak.
"Nah, tinggal bagaimana memaksimalkan fungsi dan operasionalnya. Sehingga harapan kita dari pompanisasi itu dari IP 200 menjadi IP 300,” ujarnya.
Prioritas pembangunan di Bungaraya sebetulnya bukan tanpa alasan. Sebab, dari 8.078 hektar luas persawahan di Kabupaten Siak, 54 persen atau 4.406,1 hektar berada di Kecamatan Bungaraya.
“Artinya, Kecamatan Bungaraya merupakan lumbung padi dan sentra penghasil padi terbesar di kabupaten Siak. Jadi, soal kurangnya bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di daerah ini, saya minta di RPJMD tahun ini selesai, siapkan matrik kecamatan dan desa mana yang membutuhkan Alsintan, kita akan bantu,” tegas Alfedri.