Jakarta, Gatra.com – Aksi boikot berbagai produk Israel di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia kian kencang dikumandangkan agar negara tersebut menghentikan serangannya ke Paslestina.
Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram membeli produk dari produsen pendukung Israel. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berpandangan bahwa imbauan tersebut sah-sah saja sebagai bagian dari kepedulian dan rasa empati kemanusiaan masyarakat.
Ketua Bidang Perdagangan Apindo, Benny Soetrisno, dalam keterangan tertulis diterima pada Senin (13/11), menyampaikan, jika boikot ini dilakukan dalam jangka panjang bisa berpotensi menyebabkan sejumlah perusahaan di Indonsia yang dituding mendukung Israel dapat gulung tikar.
“Langkah MUI baik-baik saja dan tersebut adalah ungkapan empati kita terhadap Rakyat sipil Palestina di Gaza. Namun kalau jangka panjang sangat mungkin banyaknya kasus PHK,” kata Benny.
Akibatnya, lanjut salah satu tokoh senior Apindo ini, akan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menambah angka pengangguran di Indonesia. Sementara itu, tidak ada produk yang benar-benar produksi Israel misal dengan mudah ditemukan di supermarket atau toko-toko.
Menurut dia, kalau pun ada, paling hanya bagian komponen kecil, atau daur ulang dari sebuah produk. Itu pun tidak langsung dari Israel karena Indonesia tidak punya hubungan diplomatik. Paling mungkin misal dari negara lain, seperti dari negara Eropa, baru barang jadi itu dipasarkan ke Indonesia. Itu pun lebih banyak di sektor sektor tertentu saja.
“Sepanjang pengetahuan saya belum ada terganggu dan masyarakat masih membeli atau belanja terhadap produk produk yang di informasikan ada kaitannya dengan Israel,” katanya.
Sementara itu, Pakar Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Malang, Arif Luqman Hakim, menyampaikan, satu pihak percaya bahwa boikot bisa mendorong perubahan politik dan perilaku, sementara yang lain menilai bahwa dampaknya terbatas. Boikot jelas akan berpengaruh pada para karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan terkait.
Meskipun tidak dalam jangka pendek, namun dampak jangka panjanganya akan berlangsung secara signifikan. Misalnya kehilangan pekerjaan atau penurunan pendapatan karena menurunnya minat dan daya beli konsumen.
Ada alternatif lain yang dapat dipertimbangkan dalam mendukung Palestina. Ini termasuk dukungan dalam hal pendidikan, advokasi untuk dialog damai, dan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.