Jakarta, Gatra.com - Lembaga Survei Indikator mencatat bahwa masyarakat yang puas dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin cenderung menjatuhkan pilihan mereka terhadap pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) usungan Koalisi Indonesia Maju, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam survei tersebut, duet Prabowo-Gibran tercatat berhasil mengantungi 40,9 persen suara dari total responden yang mengaku puas akan kinerja Jokowi-Ma'ruf. Dengan demikian, perolehan angka elektoral pasangan itu mengalami kenaikan sebesar 6 persen dibandingkan hasil survei per awal Oktober 2023 silam.
Sementara itu, dukungan dari kalangan pro Jokowi-Ma'ruf kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tercatat hanya berada pada angka 36,2 persen. Burhanuddin pun menjelaskan, angka itu bahkan turun sekitar 6,5 persen dibanding dukungan pada periode awal Oktober.
Di samping itu, pendukung dari kalangan responden yang puas akan kinerja Jokowi-Ma'ruf terhadap Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang membawa konsep perubahan di dalam pengusungannya, hanya mampu memperoleh angka elektoral di kalangan tersebut sebesar 17,1 persen.
"Dari kalangan yang puas dengan kinerja Pak Jokowi, yang naik adalah [pendukung] Pak Prabowo, yang turun adalah pemilih Mas Ganjar. Sementara pendukung Mas Anies dari segmen ini, cenderung landai kenaikannya," kata Direktur Eksekutif Survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam acara rilis survei, Minggu (12/11).
Tak hanya itu, Indikator juga mencatat adanya kecenderungan arah dukungan yang ditunjukkan oleh basis pemilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 silam. Hasilnya, terekam bahwa pendukung Jokowi-Ma'ruf pada pemilu periode lalu, juga lebih memilih pasangan Prabowo-Gibran ketimbang Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin.
"Pemilih Jokowi-Maruf di 2019 yang memilih Mas Ganjar turun cukup signifikan. Sementara pemilih Prabowo-Gibran dari segmen dari Pak Jokowi-Maruf naik," jelasnya.
Untuk diketahui, pendukung Ganjar-Mahfud dari basis pemilih Jokowi-Ma'ruf saat ini merosot dari 51,4 persen ke 44,4 persen. Kencenderungan itu berbeda dibanding tren yang ditunjukkan oleh dua kandidat pasangan calon lainnya, di mana pendukung Prabowo-Gibran dari kalangan yang sama melejit naik dari 29,6 persen ke 34,9 persen, disusul Anies-Cak Imin yang naik tipis dari 13,5 persen ke 15,7 persen.
"Pada basis Jokowi-Ma’ruf Amin, Ganjar menurun curam, Prabowo menguat cukup besar," ujarnya.
Adapun berdasarkan basis pemilih Prabowo dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu, Indikator justru merekam bahwa banyak pendukung Prabowo kala itu beralih pilihan dan mendukung pasangan Anies-Cak Imin.
Di mana, elektabilitas Prabowo dari kalangan pendukung lamanya tercatat turun dari 55,8 persen menjadi 45,3 persen. Sementara itu, dukungan dari kalangan yang sama untuk Anies-Cak Imin justru cenderung meningkat dari 35,2 persen ke angka 44,9 persen. Adapun, dukungan untuk Ganjar-Mahfud dari basis pemilih Prabowo-Sandi terbilang stagnan di sekitar angka 4 persen.
Untuk diketahui, survei bertajuk ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ itu dilakukan pada periode 27 Oktober-1 November 2023 dengan total responden sebanyak 1.220 orang. Adapun, margin of error dalam penelitian ini adalah sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.